Dokumen ini menyajikan hasil studi evaluasi realistis terhadap implementasi PKRS-SETARA, program pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual berbasis hak asasi manusia yang dijalankan Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) sejak 2021. Studi ini menelaah bagaimana program bekerja di berbagai konteks sekolah, dengan fokus pada interaksi antara kurikulum, kapasitas guru, dinamika siswa, serta dukungan ekosistem sekolah.
Melalui metode campuran—survei terhadap 157 guru dan rangkaian wawancara, FGD, serta lokakarya di tujuh kabupaten—penelitian ini mengidentifikasi pola Context-Mechanism-Outcome, efektivitas kurikulum, kesiapan guru, dan kekuatan pendekatan Sekolah Menyeluruh. Temuan menunjukkan bahwa PKRS-SETARA meningkatkan pengetahuan, sikap kesetaraan gender, dan keterampilan sosial-emosional siswa, namun efektivitasnya dipengaruhi oleh kapasitas guru, norma budaya, serta dukungan manajemen sekolah. Rekomendasi diarahkan pada penguatan pedagogi partisipatif, peningkatan kapasitan guru secara berkelanjutan, dan penguatan tata kelola sekolah untuk memastikan implementasi PKRS yang aman, inklusif, dan berkelanjutan bagi remaja.
