Banyak banget orang yang berhubungan seks tanpa tahu risiko dari apa yang mereka lakukan. Walhasil, mereka mengalami kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) atau terkena infeksi seksual menular (IMS). Daripada bingung dan kemakan informasi yang salah, coba kita bedah dulu beberapa mitos yang sering dipercayai orang, padahal salah kaprah.
1. Kalau Baru Pertama Kali Berhubungan Seks, Kamu Enggak Akan Hamil
Setiap kali kamu berhubungan seks dengan memasukkan penis ke vagina, kamu berisiko hamil. Cuma ada dua cara untuk menghindari risiko ini: entah kamu jangan berhubungan seks sama sekali atau kamu pakai kontrasepsi.
2. Kamu Enggak Bisa Hamil Kalau Lagi Menstruasi
Memang jarang, tapi sangat mungkin terjadi kehamilan pada seseorang yang berhubungan seks saat menstruasi. Sperma bisa bertahan hidup di dalam organ reproduksi perempuan selama enam hari lho.
3. Kamu Enggak Akan Hamil Kalau Berhubungan Seks di Dalam Air
Ingat, setiap kali penis masuk ke vagina, ada risiko kehamilan. Mau mereka berhubungan seks di air atau di bulan, risiko itu selalu ada. Tapi, sperma enggak kayak bayi kodok yang bisa berenang masuk vagina seseorang. Kalau kamu berenang di kolam yang ada bekas ejakulasinya, kamu enggak akan hamil karena spermanya ada di luar vaginamu. Cuma jijay aja.
4. Membersihkan Vaginamu Setelah Berhubungan Seks Bisa Mencegah Kehamilan
Beberapa perempuan membersihkan bagian dalam vaginanya dengan sabun, air, atau cairan lainnya untuk ‘membersihkan’ sperma dan mencegah kehamilan. Omong-omong, cara ini disebut sebagai douching, dan sangat tidak efektif untuk mencegah kehamilan. Pertama, karena spermanya udah keburu masuk ke dalam. Kedua, douching malah bisa merusak keseimbangan pH di vaginamu dan membuatmu rentan terkena infeksi menular seksual.
5. Kontrasepsi Enggak Selalu Berhasil, Kok
Saat digunakan dengan baik dan benar, kontrasepsi sangat efektif dalam mencegah kehamilan. Tapi kalau enggak dipakai dengan baik, memang jadi enggak efektif. Kondom, misalnya, terbukti melindungi kamu dari infeksi menular seksual dan efektif mencegah kehamilan. Tapi kalau tidak digunakan dengan baik, misalnya kamu tidak menggunakan pelicin yang cukup atau tidak disarungkan ke penismu dengan benar, memang bisa bocor. Apalagi kalau kamu belinya kondom KW.
Logikanya gini, enggak semua orang yang pakai helm saat naik motor selamat dari kecelakaan. Tapi bukan berarti kamu lantas bisa seenaknya ngebut di jalan raya tanpa pakai helm, kan?
6. Kamu Enggak Bisa Kena IMS Dari Seks Oral
Memang sih kebanyakan IMS disebarkan melalui hubungan seks penis ke vagina dan hubungan seks anal. Tapi, seks oral yang tak dilindungi kontrasepsi bisa membuatmu berisiko terkena IMS juga. IMS seperti HPV, gonorrhea, syphillis atau rajasinga, herpes, dan hepatitis B bisa menyebar lewat seks oral.
Untuk melindungi diri dari IMS, gunakan kondom untuk seks oral makanya ada kondom dengan macam-macam rasa. Itu buat seks oral, bukan buat dicelupin ke teh.
7. Kamu Bakal Tahu, Kok, Kalau Pasanganmu Kena IMS
Kebanyakan IMS tidak memunculkan gejala apapun. Jadi, hanya karena penismu enggak bengkak dan vaginamu tidak berdarah-darah, bukan berarti kamu aman. Jika tidak segera ditangani, beberapa IMS bisa berdampak serius pada kesehatan kamu di jangka panjang.
Mending main aman. Kalau kamu sudah aktif secara seksual, cek ke klinik atau dokter secara rutin untuk memastikan bahwa kamu aman dari penyakit. Kalau butuh klinik yang oke dan ramah remaja, buka-buka di Direktori Layanan kami.
8. Kena IMS itu Sama Saja Kiamat
Oke, kena IMS memang enggak enak. Tapi banyak infeksi menular seksual, seperti gonorrhea dan chlamydia, bisa disembuhkan dengan meminum antibiotik. IMS yang berasal dari bakteri seperti ini bisa disembuhkan dengan cepat, walau tetap enggak nyaman dijalani.
Nah, IMS yang disebabkan virus, seperti HIV, HPV, herpes, dan lainnya, enggak bisa disembuhkan. Tapi, infeksi ini bisa dikendalikan dengan terapi dan obat-obatan rutin. Banyak ODHA (Orang dengan HIV dan AIDS), misalnya, bisa hidup panjang dan bahagia karena mereka rutin terapi dan meminum obat untuk mengendalikan infeksinya.
Kalau kamu butuh terapi atau obat-obatan seperti ini, buka Direktori Layanan kami dan temukan klinik yang terdekat dari tempatmu.
9. Kalau Sudah Kena IMS Sekali, Enggak Akan Kena Lagi
Infeksi menular seksual bukan kayak cacar air yang sekali seumur hidup doang. Walau sudah sembuh, tentu kamu bisa kena lagi kalau kamu masih enggak pakai kontrasepsi. Terapkan pola hidup yang sehat, termasuk untuk kehidupan seks kamu. Dan satu lagi, kalau kamu sudah didiagnosa kena IMS, minta pasanganmu cek ke dokter juga karena kemungkinan besar mereka juga kena.
10. Kamu Enggak Akan Hamil kalau Kamu Enggak “Keluar di Dalam”
Beberapa orang tidak ejakulasi di dalam vagina pasangannya saat berhubungan seksual. Cara ini disebut coitus interruptus, dan dianggap efektif mencegah kehamilan.
Pasangan laki-laki harus tahu betul kapan ia harus “menarik keluar” penisnya, karena jika terlambat sedikit, pasangannya berisiko hamil. Jika dilakukan dengan benar, harusnya coitus interruptus efektif. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa preejaculate atau cairan yang keluar dari penismu saat menjelang ejakulasi, bisa membawa sperma yang tersisa di urethra penismu. Makanya, disarankan untuk membersihkan urethra dengan kencing setelah ejakulasi.
TAPI, karena kamu tetap berhubungan seks tanpa pengaman, coitus interruptus tidak mencegah infeksi menular seksual.
Masih punya banyak pertanyaan tapi bingung harus nanya ke siapa? Pengen curhat dan ngobrol tapi malu kasih tahu ke orang lain? Jangan khawatir karena #KamuTidakSendirian. SobatASK kenal banyak klinik dan konselor yang seru dan ramah remaja, yang bisa ngebantu kamu. Temui mereka di Direktori Layanan kami.
Sumber:
plannedparenthood.org/learn/birth-control/withdrawal-pull-out-method
plannedparenthood.org/teens/sex/the-ten-biggest-myths-about-sex