Bagikan Artikel ini
SobatASK - Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Kamu Gak Sendirian!

Bidan dan PKPR: Sahabat Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja

Tidak ada kata terlalu muda untuk mendapatkan pendidikan dan pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi, Sobat. Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) merupakan hak bagi setiap individu tanpa terkecuali. 

UN Committee on the Rights of the Child atau Komite Hak Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menekankan bahwa remaja harus memiliki akses ke informasi yang tepat dan objektif tentang masalah seksual dan reproduksi melalui kurikulum sekolah yang disediakan tanpa diskriminasi atas dasar apapun.

Di usia remaja ini, pasti banyak hal yang baru terjadi pada diri Sobat Remaja. Sobat mengalami perubahan bentuk tubuh. Ada juga yang mengalami menstruasi atau mimpi basah. Dalam masa transisi tersebut, apakah Sobat Remaja pernah mengalami kesulitan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan seputar kesehatan seksual dan reproduksi? Sayangnya,  kesulitan yang Sobat Remaja alami banyak juga dialami oleh remaja lainnya.

Ilustrasi Artikel Sobat ASK 02 - Gemilang Sehat

Erna Jusuf, District Coordinator Rutgers Indonesia untuk program Power of You(th) area Lombok NTB, mengatakan ada beberapa hambatan yang dialami remaja untuk mendapatkan informasi mengenai kesehatan seksual dan reproduksi. Hambatan itu dapat dikarenakan faktor internal seperti tumbuhnya rasa malu untuk bertanya, juga faktor eksternal seperti kurangnya pelayanan kesehatan yang memadai.

Padahal, penting bagi remaja untuk mendapatkan informasi soal kesehatan seksual dan reproduksi melalui sumber yang tepat seperti tenaga kesehatan. Jika remaja ketakutan atau malu untuk mendapatkan informasi dari pihak tersebut, dikhawatirkan remaja akan mencari informasi yang keliru dan berisiko dari sumber yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.

Guna membantu pemenuhan HKSR Sobat Remaja, Erna Jusuf mengatakan terdapat program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dari Kementerian Kesehatan lho. Apakah Sobat pernah mendengar PKPR sebelumnya? Apakah program ini juga dapat ditemukan di sekolah atau lingkungan rumah Sobat berada?

Pemenuhan HKSR Remaja melalui PKPR

Program PKPR dapat membantu Sobat Remaja untuk memperoleh pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi dengan aman dan nyaman tanpa diskriminasi.

“Sama seperti manusia lainnya, remaja juga memiliki hak atas kesehatan seksual dan reproduksi,” tegas Erna Jusuf. Erna juga menegaskan bahwa semua orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa melihat status usia, pendidikan, gender, seksualitas, agama, etnis, dan lainnya.

PKPR membantu remaja untuk mendapatkan edukasi, pelayanan medis, konseling, pendidikan dan keterampilan hidup sehat. Tidak hanya kesehatan Sobat Remaja secara umum saja, tetapi juga lebih spesifik dalam kesehatan seksual dan reproduksi yang masih banyak dianggap hal yang tabu untuk dibahas kepada remaja

Sasaran layanan dari puskesmas PKPR tidak dikhususkan bagi remaja di sekolah umum saja tetapi madrasah, pesantren, dan sekolah luar biasa. Tidak hanya menyasar kepada remaja bersekolah, PKPR juga memberikan pelayanan kepada remaja putus sekolah atau yang tidak bersekolah. 

Ilustrasi Artikel Sobat ASK 03 - Gemilang Sehat

Di luar sekolah, PKPR memberikan pelayanan kepada remaja melalui karang taruna, organisasi remaja, kelompok keagamaan, dan lain sebagainya.

PKPR memberikan pelayanan tanpa diskriminasi salah satu bentuknya dengan memberikan pelayanan kepada calon ibu dan remaja hamil tanpa mempermasalahkan status pernikahan. 

Selain melalui sekolah-sekolah atau beberapa tempat di luar sekolah yang sedang terdapat program PKPR. Sobat Remaja juga bisa langsung mendatangi puskesmas terdekat yang memiliki program PKPR.

Sobat Remaja dapat melakukan konseling mengenai kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk pendidikan dan pemeriksaan HIV dan AIDS, Infeksi menular seksual (IMS), hingga pemeriksaan kehamilan bagi remaja untuk mendapatkan pelayanan oleh bidan yang bertugas.

Yuk, kenalan dengan salah satu bidan puskesmas PKPR untuk tahu lebih dalam soal program ini Sobat Remaja!

Bidan Sahabat Remaja

Apakah Sobat remaja pernah merasa takut, malu, atau tidak nyaman untuk datang ke puskesmas dan mendapatkan pelayanan kesehatan?

Bidan Ayuniwati, seorang Bidan Desa di Lombok mengatakan bahwa seorang bidan wajib untuk menjaga identitas pasien sehingga HKSR Sobat Remaja akan dilindungi oleh para bidan.

“Kami para bidan bisa dipercaya dengan acuan kami, dengan sumpah atau janji bidan yang tertuang dalam AD/ART IDI 2018/2023. Salah satunya mengatakan tidak akan menceritakan hasil pemeriksaan pasien kepada siapapun,” kata Bidan Ayuniwati.

Selain dapat dipercaya untuk menjaga kerahasiaan pasien, profesi bidan juga merupakan profesi yang dekat dengan para remaja lho, Sobat. Bidan dapat kita temui di puskesmas yang berada di sekitar tempat tinggal Sobat Remaja. Pukesmas juga tersebar di berbagai daerah di Indonesia, tidak hanya berada di perkotaan saja sehingga jangkauan puskesmas sangatlah luas.

Bidan Ayuniwati mengatakan bahwa tugas seorang bidan untuk bisa merangkul para remaja dan memberikan solusi atas masalah kesehatan yang mereka hadapi.

“Bidan memiliki peran yang sangat strategis, dengan latar belakang pendidikan kebidanan yang sudah dijamin kualifikasinya dan bisa memberikan pemahaman kepada para remaja tentang kesehatan seksual dan reproduksi,” tutur Bidan Ayuniwati

Ilustrasi Artikel Sobat ASK 04 - Gemilang Sehat

Oh iya, apakah Sobat Remaja memiliki ketertarikan kepada isu kesehatan seksual dan reproduksi? Sobat Remaja bisa nih untuk ikut terlibat aktif dalam pemenuhan HKSR remaja. Erna dan Ayuniwati mengatakan bahwa mereka membutuhkan bantuan Sobat Remaja untuk mendorong keberhasilan program PKPR.

“Cara mengkomunikasikan informasi kesehatan seksual dan reproduksi kepada anak remaja berbeda dengan orang yang sudah dewasa,” kata Erna Jusuf.  Untuk itu, dibutuhkan peran Sobat Remaja melalui kader teman sebaya. 

Ayuniwati mengatakan bahwa di Puskesmas, bidan memiliki kegiatan ke sekolah-sekolah untuk memberikan pembinaan kepada remaja. 

“Empat atau lima anak dari beberapa sekolah yang berbeda kami kumpulkan dan latih untuk menjadi tutor sebaya oleh tutor dari Kabupaten,” ungkap Bidan Ayuniwati. 

“Kami melakukan penyuluhan ekskul dengan melibatkan konselor sebaya yang sudah kami bentuk,” lanjutnya.

Kader teman sebaya banyak membantu para bidan karena ada banyak Sobat Remaja yang lebih nyaman untuk bertanya mengenai kesehatan seksual dan reproduksi kepada remaja seusianya. Apakah Sobat Remaja juga merasa lebih nyaman untuk bertanya kepada teman sebaya? Apapun pilihan Sobat Remaja, Sobat harus memastikan bahwa orang yang Sobat tanyakan adalah orang yang paham mengenai isu kesehatan secara tepat ya agar informasi yang didapatkan tidak keliru.

Mendukung Pendidikan Seks ≠ Mendukung Seks Bebas

Apakah Sobat Remaja penah kesulitan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan dan seksual reproduksi karena mendapatkan penghakiman yang keliru?

Mendukung pendidikan seks tidak berarti mendukung seks bebas Sobat Remaja. Pendidikan seks justru memberikan pemahaman mengenai seks berisiko sehingga pendidikan seksualitas yang komprehensif tidak akan mengarah pada aktivitas seksual dini.

Penelitian United Nations Population Fund (UNFPA) menemukan program yang memberikan pendidikan seks justru mengurangi kehamilan yang tidak direncanakan pada remaja. Jadi, pendidikan seks justru akan menyelamatkan banyak remaja dari kehamilan dini yang memiliki banyak risiko kesehatan.

Memberikan otonomi atas tubuhnya termasuk akses kesehatan seksual dan reproduksi kepada remaja memiliki banyak manfaat yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan para remaja. UNFPA bahkan mendorong adanya keterlibatan peran orang tua dan masyarakat untuk pemenuhan HKSR. 

Penelitian UNFPA juga menunjukkan bahwa pendidikan seksualitas yang paling efektif adalah melalui program berbasis sekolah yang dilengkapi dengan inisiatif berbasis masyarakat. Satu suara dengan UNFPA, Erna Jusuf dan Bidan Ayuniwati juga mengatakan bahwa program seperti PKPR di sekolah dan lingkungan sekitar telah membantu banyak remaja yang kesulitan untuk mendapatkan akses kesehatan seksual dan reproduksi.

Ilustrasi Artikel Sobat ASK 05 - Gemilang Sehat

Bagaimana dengan Sobat Remaja? Apakah Sobat Remaja merasa terbantu dengan program PKPR di sekolah? Atau, apakah Sobat Remaja masih merasa kesulitan dalam mengakses informasi dan layanan kesehatan seksual dan reproduksi? Ingatlah bahwa Sobat Remaja tidak sendirian! Sobat Remaja bisa membaca artikel soal isu HKSR melalui sobatask.id atau bisa bertanya melalui https://sobatask.id/servis/.

Oh iya, dalam rangka Hari Bidan Nasional, apakah ada pesan yang ingin Sobat Remaja sampaikan kepada para bidan? Sobat, bidan ternyata berperan penting ya dalam kesehatan masyarakat, termasuk di dalamnya kesehatan para remaja. Jangan ragu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari bidan melalui puskesmas yang ada di sekitar Sobat Remaja. Di Hari Bidan Nasional ini, mari kita memberikan apresiasi atas kerja-kerja yang sudah para bidan lakukan. Terima kasih atas kerja keras para bidan!

Referensi

UN Committee on the Rights of the Child (CRC), General Comment No. 15 (2013) on the Right of the Child to the Enjoyment of the Highest Attainable Standard of Health (art. 24). Diakses melalui: https://www.refworld.org/docid/51ef9e134.htm

United Nations Population Fund (UNFPA). (2022). Comprehensive Sexuality Education. Diakses melalui: https://www.unfpa.org/comprehensive-sexuality-education

Ingin Mendapatkan Kabar Terbaru dari Kami?

Berlangganan Nawala Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Artikel SobatASK Lainnya

Jelajahi berbagai informasi seputar kesehatan seksual dan reproduksi remaja dari sumber yang terpercaya.

Kamu Gak Sendirian!
Logo Yayasan Gemilang Sehat Indonesia - Full White

Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) merupakan lembaga non-profit atau NGO yang bekerja di Indonesia sejak 1997 untuk isu Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), serta pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Kami percaya bahwa seksualitas dan kesehatan reproduksi manusia harus dilihat secara positif tanpa menghakimi dan bebas dari kekerasan.

Keranjang
  • Tidak ada produk di keranjang.