SobatASK, adakah dari kamu yang mulai merasakan perasaan berbunga-bunga dan bahagia banget saat ketemu seseorang yang spesial?
Yup, itu tandanya kamu lagi jatuh cinta! Saat memasuki masa pubertas, wajar banget nih kalau kamu mulai tertarik dengan seseorang.
Tapi, tahukah kamu kalau perasaan jatuh cinta ini nggak cuma soal perasaan saja? Ada beberapa hormon di dalam tubuh kita yang memainkan peran penting dan bikin kamu merasa berbunga-bunga.
Hormon Cinta = Dopamine + Serotonin + Oksitosin
Cinta itu nggak datang begitu saja, SobatASK! Ada tiga “pemain utama” yang membuat kamu merasa berbunga-bunga, yaitu dopamin, serotonin, dan oksitosin. Masing-masing hormon ini punya tugas spesial dalam mempengaruhi perasaanmu.
Yuk, kita bahas satu-satu!
- Dopamin: Si Hormon “Happy” yang Bikin Kamu Semangat
Dopamin adalah hormon yang dihasilkan oleh otak kita, tepatnya di bagian hipotalamus. Hormon ini sering disebut sebagai hormon kebahagiaan, karena dopamin bikin kamu merasa puas, nyaman, dan lebih termotivasi. Nah, saat kamu jatuh cinta, kadar dopamin dalam tubuhmu meningkat. Makanya, nggak heran kalau kamu tiba-tiba jadi lebih semangat dan rajin, bahkan PR yang biasanya malas kamu kerjakan bisa terasa lebih ringan!
Namun, sebaliknya nih, kalau dopamin dalam tubuhmu menurun, kamu bisa merasa lesu dan kurang semangat. Inilah salah satu alasan kenapa orang yang sedang patah hati cenderung merasa malas dan mudah putus asa.
- Serotonin: Si Penjaga Mood
Serotonin adalah hormon lain yang penting banget saat kamu jatuh cinta. Hormon ini bekerja sebagai penstabil mood alami. Saat serotonin di dalam tubuhmu cukup, kamu akan merasa tenang, bahagia, dan lebih stabil secara emosional.
Kadar serotonin biasanya meningkat saat kamu sedang jatuh cinta, bikin kamu jadi merasa tenang dan nggak gampang stres. Tapi, kalau hubunganmu dengan si dia sedang tidak harmonis, kadar serotonin bisa turun, dan itu membuat kamu jadi lebih rentan merasa cemas atau bahkan depresi.
Untungnya, kamu bisa meningkatkan serotonin secara alami dengan mengonsumsi makanan yang mengandung asam amino triptofan, seperti kacang-kacangan, susu, keju, dan daging. Jadi, walaupun lagi patah hati, jangan lupa makan bergizi yah, SobatASK!
- Oksitosin: Hormon “ikatan Batin” yang Bikin Rasa Sayang Semakin Dalam
Nah, yang terakhir ada oksitosin, hormon yang dikenal sebagai “hormon bonding” atau Ikatan bantin. Hormon ini mempengaruhi perilaku dan kedekatan sosial seorang manusia. Oksitosin diproduksi oleh otak dan berperan dalam membangun ikatan emosional yang kuat dengan orang yang kita sayangi. Hormon ini juga bertanggung jawab atas perasaan kasih sayang dan perhatian. Makanya, saat kamu jatuh cinta, muncul juga perasaan ingin bersentuhan dengan orang yang kamu sayang.
Jadi, gimana sih hubungan ketiga hormon tersebut?
Jadi, jatuh cinta itu dimulai dari ketertarikan. Saat kamu tertarik pada seseorang, otak mengirimkan sinyal untuk meningkatkan produksi dopamin. Dopamin ini bikin Kamu merasa senang setiap kalian berpapasan.
Lalu, dopamin yang meningkat juga membuat level serotonin ikut naik. Mood Kamu pun jadi lebih baik, jadi senyum terus deh seharian!
Setelah itu, otak akan mengirim sinyal ke kelenjar hipotalamus untuk mengeluarkan oksitosin. Gara-gara oksitosin inilah, kamu mulai merasa lebih dekat secara emosional dengan orang yang kamu suka. Hormon ini juga bikin pipi kamu kelihatan merah merona saat malu-malu deket crush kamu. Duh..duhh, kaya di film-film aja, yah!
Menyikapi Perasaan Cinta dengan Bijak
SobatASK, merasakan cinta itu wajar banget, apalagi saat remaja. Ini adalah bagian dari masa pubertas yang juga merupakan proses pendewasaan diri kamu. Namun, penting banget buat kita tetap bijak dalam mengelola perasaan ini. Cinta bisa menjadi motivasi luar biasa buat kamu berkembang, baik dalam hal prestasi di sekolah atau kampus, maupun dalam hubungan dengan teman dan keluarga. Jadikan perasaan cinta sebagai dorongan untuk menjadi versi diri yang lebih baik. Alih-alih terlalu fokus pada gebetan, coba fokuskan energi itu untuk mengejar mimpi dan tujuanmu.
Yang nggak kalah penting, jangan lupa untuk mencintai diri sendiri dulu sebelum mencintai orang lain. Kamu adalah prioritas! Jatuh cinta jangan sampai membuat kamu terjebak dalam hal-hal yang justru merugikan, seperti toxic relationship, mengabaikan tanggung jawab atau mengorbankan kesehatan mental. Ingat, perasaan cinta kepada orang lain itu naik-turun seperti roller coaster, tapi cinta yang kamu tanam untuk dirimu sendiri yang akan menemanimu selamanya.