Bagikan Artikel ini
SobatASK - Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Kamu Gak Sendirian!

Eksis di Sosial Media? Jangan Sampai Oversharing

Siapa nih yang suka update kegiatan atau bagi kabar gembira di media sosial? Seru kan, bisa berbagi energi positif sama teman-teman online! Tapi, pernah nggak lihat akun yang posting-nya nggak ada habisnya, seolah-olah semua hal dari pagi sampai malam dibagikan? Atau ada yang cerita kehidupan pribadinya sedetail mungkin, sampai media sosialnya kayak buku diary terbuka? Wah, hati-hati, SobatASK! Ini namanya oversharing.

Apa sih itu oversharing?

Oversharing adalah saat kita terlalu banyak mengekspos hal-hal pribadi di media sosial. Perilaku ini awal mulanya sekadar berbagi kegiatan tapi lama kelamaan apa yang dibagikan terlalu personal seperti misalnya curhat di media sosial. Perilaku ini juga muncul karena keinginan mendapat rasa validasi dari audiens. Yang lebih menarik lagi, seringnya kita justru nggak sadar kalau sudah oversharing lho. Padahal nggak semua orang yang follow kita adalah teman baik. Bahkan, ada juga orang asing yang nggak kita kenal, yang tahu lebih banyak tentang kita cuma karena mereka sering lihat posting-an kita.

Supaya lebih jelas, ini nih beberapa perilaku oversharing

  1. Gak kenal lelah update kegiatan di sosial media secara real-time
  2. Membagikan data-data pribadi seperti paspor, tiket perjalanan, dan foto dokumen penting lainnya sosial media
  3. Membagikan masalah hidup dengan detail di sosial media
  4. Berkelahi dengan orang lain di sosial media

Kenapa sih oversharing itu berbahaya?

Dengan membagikan terlalu banyak hal personal ke sosial media, tentunya membuat diri kamu menjadi rentan akan sasaran kejahatan. Pertama, kejahatan siber. Saat kamu membagikan terlalu banyak informasi pribadi di media sosial, seperti nama lengkap, alamat, atau tanggal lahir, lokasi pekerjaan. Orang yang nggak bertanggung bisa saja memanfaatkan hal-hal tersebut untuk pembobolan akun atau pencurian identitas. Bahkan, unggahan seperti Instagram Story yang hilang dalam 24 jam pun bisa saja disalahgunakan. Misalnya, kalau kamu sering mengunggah lokasi setiap weekend atau hari tertentu, orang bisa saja memanfaatkan informasi ini untuk niat jahat. Oversharing juga bisa membuka celah pembobolan password, apalagi kalau kata sandi SobatASK mudah banget ditebak. Tahukah kamu? Kasus penipuan online yang menyamar menjadi seseorang buat meminta bantuan juga sering terjadi karena pelaku tahu informasi pribadi korban, lho! Kemudian, yang tidak kalah penting, oversharing membuka celah perundungan online. SobatASK, tidak semua pengikutmu bisa setuju atau bersimpati pada hal-hal personal yang kamu bagikan. Alih-alih mendapat respon positif, kamu bisa saja mendapatkan komentar negatif yang bisa menjadi sumber masalah baru di hidupmu. Yang nggak kalah penting, kamu juga harus aware soal Kekerasan Berbasis Gender Online. Oversharing mempermudah pelaku untuk melakukan menguntit. Informasi yang dibagikan secara detail dan real-time dapat digunakan oleh pelaku untuk memantau pergerakan dan aktivitas korban, yang dapat berujung pada ancaman fisik atau intimidasi.

Terus, nggak boleh dong berbagi di sosial media?

Boleh, asalkan kamu sadar betul konten apa yang kamu unggah dan memberikan batasan privasi yang jelas. Contohnya, hobi, kegiatan positif, atau prestasi. Selain aman, ini juga bisa jadi cara seru buat menunjukkan minat dan bakat kamu ke teman-teman. Kamu juga bisa mengisi sosial media kamu dengan tips dan rekomendasi, misalnya, tips belajar, atau rekomendasi film dan buku favoritmu. Kamu juga boleh, kok berbagi foto saat sedang berkumpul dengan sahabat, asal nggak terlalu detail soal lokasi real-time atau informasi pribadi. 

Hindari “curhat” terlalu dalam di media sosial. Hal ini hanya akan mengumbar privasi kehidupan kamu ke orang-orang yang nggak kamu kenal. Memang, kecenderungan ingin “curhat” bagi seorang manusia akan selalu ada. Pastikan kamu mengutarakanmu ke orang-orang terdekat yang betul-betul kamu percaya dan mengerti kamu seperti orang tua atau sahabat. Ingat, koneksi di sosial media itu termasuk ikatan yang lemah karena tidak ada hubungan emosional yang utuh antara kamu dan pengikutmu. Kamu tidak akan mendapat perasaan lega atau solusi dengan “curhat’ di media sosial. 

Jika kamu masih enggan mengutarakan perasaanmu pada orang terdekat, kamu bisa menyalurkan perasaanmu ke media lain, seperti menulis diary atau menggambar perasaanmu di atas kanvas. Dengan begitu, kamu dapat mengelola emosi kamu dengan sehat dan bijak.

SobatASK, berbagi pengalaman dan cerita di media sosial tentu boleh saja tapi jangan sampai mengorbankan kehidupan pribadi, apalagi berkaitan soal keselamatan. Variasi konten di media sosial sekarang sudah begitu banyak. Bijaklah memilih mana yang akan membawa dampak positif bagi kehidupanmu di masa remaja. Yuk, jadi remaja yang eksis di sosial media lewat jalur bakat dan prestasi!

Ingin Mendapatkan Kabar Terbaru dari Kami?

Berlangganan Nawala Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Logo Yayasan Gemilang Sehat Indonesia - Full White

Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) merupakan lembaga non-profit atau NGO yang bekerja di Indonesia sejak 1997 untuk isu Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), serta pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Kami percaya bahwa seksualitas dan kesehatan reproduksi manusia harus dilihat secara positif tanpa menghakimi dan bebas dari kekerasan.

Keranjang
  • Tidak ada produk di keranjang.