Eva: Dari Penyintas Menjadi Penggerak Keadilan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Bagikan Artikel ini

“Laksana pohon ek tua yang mengakar kuat di bumi, menumbuhkan cabang-cabang yang menjulang ke langit.”

Dalam dunia yang masih bergulat dengan persoalan kekerasan berbasis gender dan seksual (KBGS), ada individu-individu yang bangkit dari luka dan menjadikannya sebagai kekuatan untuk membawa perubahan. Eva, adalah salah satunya. Di usia 26 tahun, ia menjadi penyintas sekaligus penggerak yang menggunakan pengalaman pahitnya sebagai bahan bakar untuk menguatkan orang lain. Perjalanan Eva sebagai aktivis KBGS dan keadilan gender adalah bukti nyata bahwa keberanian dan ketahanan dapat menjadi cahaya penuntun bagi banyak penyintas lainnya.

Eva1 - Gemilang Sehat

Perjalanan Eva dimulai sejak usia remaja, saat ia mengalami pelecehan seksual di ruang publik—seorang laki-laki asing menyentuh payudaranya di jalan. Peristiwa itu meninggalkan luka emosional yang dalam. Namun, seperti banyak penyintas lainnya, Eva tak langsung bicara. Ia sempat tenggelam dalam rasa takut, malu, dan keraguan terhadap dirinya sendiri. Di tengah gelap itu, muncul nyala kecil dalam dirinya yang menolak untuk padam—dorongan untuk bangkit dan bersuara.

Eva tumbuh sebagai anak dari seorang ibu tunggal yang juga pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Dari sang ibu, Eva belajar arti keberanian, kemandirian, dan pentingnya melawan ketidakadilan. Hubungannya dengan sang ibu bukan hanya sebagai anak dan orang tua, melainkan sebagai sahabat seperjuangan, saling menguatkan satu sama lain. Dukungan sang ibu menjadi pondasi utama dari semangat Eva untuk memperjuangkan para penyintas KBGS.

“Dalam ruang hati saya, ibu saya adalah sumber kekuatan yang luar biasa—pilar yang tak tergoyahkan di tengah badai kehidupan. Dalam cintanya, saya menemukan kekuatan tak terbatas, dan dalam teladannya, saya memahami arti hidup yang luar biasa.”

Eva2 - Gemilang Sehat

Setelah mengalami peristiwa kekerasan seksual yang traumatis, Eva—mahasiswa Fakultas Hukum di salah satu universitas ternama di Indonesia—menghadapi ujian lain pada tahun 2019 ketika mencalonkan diri sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa di kampusnya. Namun, sebagian besar rekan mahasiswa menolaknya hanya karena ia perempuan. Pengalaman ini justru membangkitkan semangat dalam diri Eva untuk mengambil tindakan melawan ketidakadilan gender.

Dengan tekad untuk menciptakan perubahan, Eva bersama beberapa temannya membentuk sebuah kolektif feminis bernama Lingkar Studi Feminis (LSF). Di awal, mereka masih memiliki pengetahuan yang sangat terbatas mengenai feminisme, KBGS, dan isu-isu keadilan gender. Menyadari pentingnya pengetahuan dan pendampingan, Eva pun menghubungi LBH APIK Jakarta, sebuah organisasi yang berfokus pada isu KBGS, untuk mendapatkan dukungan dan arahan.

Pada awalnya, keputusan Eva untuk bekerja di bidang kekerasan berbasis gender dan seksual (KBGS) menuai keraguan dari keluarga dan teman-temannya. Mereka mempertanyakan motif Eva serta tantangan-tantangan yang mungkin dihadapi. Namun, seiring waktu, ketika mereka menyaksikan dedikasi Eva yang tak tergoyahkan dan dampak positif dari kerja-kerjanya, keraguan itu pun berubah menjadi dukungan. Mereka mulai memahami semangat dan keteguhan Eva, lalu menjadi pilar kekuatannya.

Eva4 - Gemilang Sehat

Melalui kerja-kerjanya bersama Lingkar Studi Feminis (LSF), Eva berfokus pada advokasi dan pendampingan bagi para penyintas KBGS. Ia mendedikasikan dirinya untuk memastikan suara mereka terdengar dan hak-hak mereka dilindungi. Namun, komitmennya terhadap keadilan bukan tanpa konsekuensi. Eva kembali menjadi korban serangan, kali ini di media sosial. Serangan daring tersebut membuatnya takut dan terguncang. Meskipun begitu, Eva tetap teguh. Ia menolak tunduk pada rasa takut dan terus melanjutkan misinya.

Sebagai aktivis dan advokat, Eva memahami bahwa pendidikan dan peningkatan kesadaran adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan. Ia menyadari bahwa meskipun ada kemajuan, masih banyak anggota masyarakat yang belum memahami isu-isu keadilan gender. Dengan tekad untuk menjembatani kesenjangan ini, Eva secara konsisten menyelenggarakan lokakarya, seminar, dan kampanye penyadaran untuk mengedukasi masyarakat dan menantang norma-norma sosial yang ada.

Eva sangat meyakini bahwa dalam bentangan besar narasi perubahan sosial, ada satu bab penting yang memanggil anak-anak muda—mendorong mereka untuk menggali suara mereka sendiri dan menyuarakannya ke dunia. Dalam perjuangan mengakhiri Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS) serta menegakkan keadilan gender, suara anak muda menjadi tak tergantikan—sebuah paduan suara yang menggema, menuntut perhatian, dan memicu perubahan. Anak muda memegang kekuatan untuk menerangi jalan menuju masa depan yang lebih cerah.

Melalui kisah-kisah yang berani, ditulis dengan empati dan pemahaman, tembok bisu yang menindas mulai runtuh—digantikan oleh simfoni solidaritas.

“Anak muda harus berani mengambil kendali atas perubahan, karena dalam suara mereka yang bersatu terdapat kekuatan untuk menciptakan dunia di mana setiap jiwa bebas dari belenggu kekerasan dan diskriminasi.”

Eva3 - Gemilang Sehat

Di tengah trauma pribadi dan tantangan sosial yang dihadapi, Eva tampil sebagai simbol ketangguhan, kekuatan, dan pemberdayaan. Perjalanannya sebagai advokat dan aktivis dalam isu KBGS dan keadilan gender menjadi bukti nyata dari kekuatan transformatif yang lahir dari keberanian, keteguhan hati, dan komitmen tanpa henti terhadap sebuah tujuan mulia.

Kerja-kerja Eva terus menginspirasi dan menyalakan semangat perubahan, mengingatkan kita semua akan pentingnya membela kebenaran dan tidak pernah mundur di hadapan ketidakadilan. (*)

Logo Yayasan Gemilang Sehat Indonesia - Full White

Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) merupakan lembaga non-profit atau NGO yang bekerja di Indonesia sejak 1997 untuk isu Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), serta pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Kami percaya bahwa seksualitas dan kesehatan reproduksi manusia harus dilihat secara positif tanpa menghakimi dan bebas dari kekerasan.

Keranjang
  • Tidak ada produk di keranjang.