Jakarta, 16 Oktober 2025 — Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) menggelar acara “Gelar Inovasi dan Praktik Baik: Menuju Keberlanjutan Pemenuhan Hak dan Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) serta Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS) Pasca 2025” di Mangkuluhur Artotel Suites, Jakarta (16/10). Acara ini juga menandai berakhirnya tiga program besar yang dijalankan selama lima tahun terakhir: Right Here Right Now 2 (RHRN2), Generation Gender (Gen G), dan Power to You(th) (PtY). Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, kementerian dan lembaga pemerintah, organisasi masyarakat sipil, akademisi, serta komunitas anak muda dari berbagai daerah.
Direktur YGSI, Ely Sawitri dalam sambutannya menyampaikan bahwa perjalanan lima tahun implementasi ketiga program tersebut merupakan bagian dari perjalanan panjang YGSI dalam memperjuangkan HKSR dan KBGS di Indonesia.“Perjalanan ini bukan sekadar rangkaian proyek, tetapi proses membangun ekosistem yang aman, inklusif, dan memberdayakan bagi orang muda. Melalui kolaborasi lintas program dan lintas generasi, kita belajar bahwa perubahan sosial hanya dapat terwujud bila berpihak pada orang muda, berbasis bukti, dan berperspektif gender,” ujar Ely.
Executive Director Rutgers Netherlands, Marieke van der Plas, dalam sambutan daringnya menyampaikan penghargaan dan rasa bangga atas kemitraan strategis yang terjalin antara YGSI dan para mitra lokal di berbagai daerah. “Selama bertahun-tahun, YGSI dan para mitra lokal, dari Langkat hingga Palu, telah bekerja keras menciptakan dampak yang benar-benar bertahan di komunitas. Kami sangat berterima kasih atas kemitraan strategis yang membuat perjalanan ini mungkin, termasuk kolaborasi dengan pemerintah dan dukungan berkelanjutan dari Kerajaan Belanda,” ujar Marieke.
Sementara itu, Zilla Boyer, Second Secretary Bidang Politik dan Hak Asasi Manusia Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, yang berkesempatan hadir di acara menyampaikan bahwa Pemerintah Kerajaan Belanda bangga menjadi mitra strategis dalam memajukan hak dan kesehatan seksual dan reproduksi, serta dalam mencegah kekerasan berbasis gender dan seksual di kalangan anak muda di Indonesia. “Pemerintah Kerajaan Belanda mendukung kolaborasi lintas sektor, termasuk bekerja bersama masyarakat sipil dan anak muda untuk membela hak-hak individu, termasuk kesetaraan hak bagi perempuan dan anak perempuan.” kata Zilla. Lebih lanjut, Zilla juga menyampaikan: “Saya ingin memberikan apresiasi kepada YGSI atas perannya dalam meletakkan pondasi dan membangun jejaring di antara para agen perubahan muda, yang inovatif, dan visioner dalam mendorong terwujudnya Indonesia yang bebas dari kekerasan,” ujar Zilla.
Sebagai bagian dari acara, YGSI juga menggelar tiga sesi diskusi panel yang menghadirkan perwakilan dari pemerintah, akademisi, dan komunitas orang muda dari berbagai daerah. Sesi pertama membahas strategi scaling-up dan replikasi program HKSR dan KBGS baik di sekolah umum hingga ke pesantren; sesi kedua menyoroti transformasi norma sosial lintas generasi melalui pendekatan keagamaan dan budaya lokal; sedangkan sesi ketiga menegaskan pentingnya kepemimpinan dan partisipasi bermakna orang muda dalam arah baru kebijakan HKSR dan kesetaraan gender di Indonesia. Diskusi ini menjadi ruang refleksi sekaligus komitmen bersama untuk memperluas dampak dan memastikan keberlanjutan setelah program berakhir.
Mengawali sesi diskusi panel pertama, Prof. M. Arskal Salim, Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, selaku salah satu narasumber, menekankan pentingnya integrasi pendidikan kesehatan reproduksi remaja berbasis Islam dalam mata pelajaran PAI di madrasah dan pesantren. “Melalui integrasi ini, serta penerapan strategi peningkatan skala dan replikasi program yang terbukti efektif, Kemenag berkomitmen memastikan setiap remaja di madrasah dan pesantren memperoleh pengetahuan, bimbingan akhlak, dan kesadaran spiritual yang mendukung pertumbuhan mereka secara sehat, aman, dan berkeadaban,” ungkapnya.
Acara ini juga menampilkan pameran photovoice, poster praktik baik, serta berbagai produk pengetahuan dan media edukatif hasil pengembangan bersama mitra, baik di tingkat nasional hingga komunitas. Pameran ini menyoroti kisah perubahan, kreativitas orang muda, serta upaya komunitas dalam memperjuangkan hak-hak kesehatan seksual dan reproduksi dan pencegahan serta penanganan kekerasan berbasis gender dan seksual.
Ely menegaskan bahwa meski program RHRN2, Gen G, dan PtY telah berakhir, perjuangan untuk memastikan hak dan kesehatan seksual dan reproduksi serta kesetaraan gender di Indonesia akan tetap berlanjut. “Acara ini bukanlah penutupan, melainkan titik keberlanjutan. Kami berkomitmen untuk terus menjadi katalisator dan mitra strategis, memastikan perubahan yang telah kita mulai bersama tidak berhenti di sini, tetapi tumbuh dan memberi dampak yang lebih luas bagi generasi muda Indonesia,”
Berbagai capaian ini menunjukkan kolaborasi lintas sektor mampu memperkuat peran orang muda, tokoh agama, tokoh adat, serta pemerintah, baik di tingkat nasional maupun daerah, dalam mendorong perubahan sosial yang lebih inklusif dan berkeadilan gender. YGSI optimis pemerintah akan terus memimpin kolaborasi lintas sektor di isu HKSR dan KBGS untuk memastikan praktik baik dan pembelajaran dari ketiga program ini dapat terintegrasi ke dalam kebijakan dan sistem pembangunan nasional.
Program RHRN2, Gen G, dan PtY yang diimplementasikan oleh YGSI bersama para mitra di wilayah Langkat, Indramayu, Garut, Jombang, Lombok, dan Palu telah menjangkau 26.805 penerima manfaat dan melibatkan 15.667 tokoh agama dan masyarakat yang aktif mendukung kepemimpinan orang muda di berbagai daerah. Melalui pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas (PKRS) di sekolah, 431 guru telah dilatih, 569 sekolah mengintegrasikan materi PKRS ke dalam kurikulum, dan 79.100 siswa telah memperoleh pembelajaran komprehensif tentang tubuh, relasi, dan kesetaraan gender. Selain itu, sejumlah desa telah mengalokasikan dana desa untuk program HKSR, sementara delapan pesantren telah menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan kekerasan seksual guna menciptakan lingkungan belajar yang aman dan setara.
Tentang Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI): YGSI, -sebelumnya Rutgers Indonesia-, adalah organisasi non-profit yang telah aktif di Indonesia sejak 1997, berfokus pada pemenuhan Hak dan Kesehatan Seksual serta Reproduksi (HKSR) dan pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). YGSI berkomitmen untuk memperluas akses kesehatan reproduksi ramah remaja dan pendidikan seksualitas yang komprehensif, sambil menekankan pentingnya kesetaraan gender dengan melibatkan laki-laki dalam upaya pencegahan kekerasan berbasis gender.
Tentang Program 2021-2025: Tiga program utama yang dijalankan oleh Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) periode 2021–2025, yaitu Generation Gender (Gen-G), Right Here Right Now2 (RHRN2), dan Power to You(th) (PtY), berfokus pada upaya mewujudkan masyarakat yang adil gender, bebas kekerasan, serta menjamin terpenuhinya hak dan kesehatan seksual dan reproduksi (HKSR) bagi semua, khususnya orang muda. Ketiga program ini mengusung pendekatan pemberdayaan, advokasi kebijakan, serta penguatan kapasitas dan organisasi masyarakat sipil di berbagai wilayah Indonesia.
Secara strategis, program-program ini menerapkan Gender Transformative Approach (GTA) untuk menantang norma dan praktik sosial yang tidak setara, serta prinsip Meaningful Involvement of Young People (MIYP) agar anak muda dapat berperan aktif dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi inisiatif yang berdampak bagi komunitasnya. Melalui inisiatif yang melibatkan sekolah, kampus, komunitas, hingga pesantren, YGSI melalui ketiga program ini dan bersama para mitra berupaya menciptakan ruang aman dan setara bagi anak muda, termasuk remaja perempuan, kelompok disabilitas, serta kelompok rentan dan marginal, untuk dapat berdaya, menyuarakan hak-haknya, dan berpartisipasi aktif dalam mendorong perubahan sosial yang berkeadilan gender.
Untuk pertanyaan media, silahkan menghubungi:
INDIRA SUSATIO
Manajer Komunikasi dan Manajemen Pengetahuan
Yayasan Gemilang Sehat Indonesia
Hp: 0812 8181 3033 | Email: indira@gemilangsehat.org
