Sosialisasi gender dan seksual adalah proses penting yang memengaruhi perilaku seksual dan (risiko terhadap) kesehatan dan kesejahteraan. Sayangnya, topik ini jarang dipelajari dari sudut pandang kaum muda. Selain itu, di Indonesia (seperti di banyak tempat lain), riset dan intervensi terkait kesehatan seksual dan reproduksi kaum muda kerap mengambil pendekatan berbasis kesehatan atau risiko, dengan fokus eksplisit atau implisit pada pencegahan seks pranikah. Pendekatan tersebut kerap kali menghilangkan fokus yang lebih luas pada konteks seputar kaum muda dan pengaruhnya terhadap nilai dan perilaku seksual dan reproduktif mereka. Hanya ada sedikit riset tentang bagaimana kaum muda kontemporer di Indonesia menyikapi kekuatan yang seringkali bertentangan dengan nilai-nilai, media, dan globalisasi tradisional Indonesia, norma sosial, kepentingan pribadi dan relasional, dan kekuatan Islam konservatif yang solid.Â
Youth Voices Research (YVR) berusaha mengatasi kesenjangan ini. Dengan memprioritaskan kaum muda dan melibatkan mereka sebagai rekan peneliti, studi ini bertujuan untuk memahami bagaimana kaum muda berusia 18 sampai 24 tahun mengalami dan menyikapi berbagai pesan, norma, dan ekspektasi terkait gender dan seksualitas, serta bagaimana hal ini terwujud dalam perilaku romantis dan seksual secara daring atau online.Â
Youth Voices Research adalah salah satu dari tiga jalur penelitian dalam program empat tahun Rutgers yang lebih besar, Explore4Action (E4A). YVR menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi remaja agar melakukan transisi yang positif dan sehat di masa dewasa, serta apakah dan bagaimana pendidikan seksualitas yang komprehensif dapat mendukung transisi ini. E4A dilakukan dengan berkolaborasi bersama Universitas Johns Hopkins, Institut Karolinska, Pusat Kesehatan Reproduksi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM), dan PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia).Â