Melalui program Power to You(th), Rutgers Indonesia menyelenggarakan kegiatan pengembangan indikator Pendekatan Sekolah Menyeluruh (PSM) Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) pada tanggal 5-6 April 2023 di Jakarta. Turut hadir pada kegiatan ini Perwakilan Kepala Sekolah Wilayah Garut dan Lombok Timur, Perwakilan Pengawas Dinas Pendidikan Wilayah Jember dan Garut, Perwakilan Guru Wilayah Jember.
Lokakarya pengembangan indikator PSM ini ditujukan untuk mendapatkan peluang-peluang mata pelajaran, program sekolah, maupun kurikulum yang telah tersedia saat ini yang menjadi bagian di dalam sistem sekolah di berbagai daerah. Indikator dikembangkan untuk menumbuhkan semangat melaksanakan program sejalan dengan indikator sekolah yang telah digunakan oleh sistem sekolah, guru, pengawas dan kepala sekolah saat ini.
Kegiatan ini merupakan salah satu cara mewujudkan komitmen Rutgers Indonesia dalam pemenuhan HKSR adalah dengan melaksanakan sebuah program Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) menggunakan modul SETARA (SEmangaT DuniA RemajA). Topik yang disampaikan di dalam modul SETARA bertujuan untuk mendukung perkembangan seksual yang sehat dan positif, memberi sumbangsih pada kesehatan dan kesejahteraan remaja (baik fisik maupun mental), dan di saat yang sama mendorong perkembangan citra diri dan keterampilan interpersonal yang positif. Hal ini dilakukan dengan menggabungkan konten informasi dan metode pedagogis tertentu.
PKRS yang sudah dilaksanakan sejak pertengahan tahun 2022 di wilayah intervensi program Rutgers Indonesia, memberikan refleksi yang bervariasi antar tiap wilayah, beberapa faktor diidentifikasi dapat mempengaruhi pelaksanaan, diantaranya dukungan dari pihak sekolah, ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran, dan sebagainya. Hal ini menggambarkan bahwa untuk menuju kepada implementasi yang komprehensif, diperlukan pendekatan sekolah yang menyeluruh yang menyasar kepada seluruh aspek di sekolah.
Pendekatan sekolah menyeluruh memiliki lima lingkup kerja, yaitu dukungan manajemen, lingkungan sekolah yang aman dan sehat, keterlibatan orang tua, akses layanan dan informasi kesehatan dan layanan relevan lainnya, serta kapasitas pengajaran. Untuk dapat melihat sejauh mana komponen pendekatan ini diimplementasikan, maka perlu dikembangkan indikator keberhasilan setiap komponen yang akan menjadi acuan bagi setiap sekolah maupun dinas terkait dalam menilai PKRS.
Secara khusus, lokakarya ini bertujuan untuk mengembangkan indikator pendekatan sekolah menyeluruh beserta definisi dan alat verifikasi-nya.
Dalam waktu 1,5 hari diskusi dan kerja kelompok, peserta yang terbagi menjadi 3 kelompok kerja, yakni:
- Guru dan tim Rutgers Indonesia, membuat 6 indikator dan definisi operasional dari lingkup kerja ‘Kapasitas Mengajar’
- Kepala Sekolah dan tim Rutgers Indonesia, membuat masing-masing 5 indikator dan definisi operasional dari lingkup kerja ‘Dukungan Manajemen’ dan ‘Keterlibatan Orang Tua’
- Pengawas Dinas Pendidikan dan tim Rutgers Indonesia membuat masing-masing 5 indikator dan definisi operasional dari lingkup kerja ‘Lingkungan Sekolah yang Aman dan Sehat’ serta ‘Akses Layanan Kesehatan dan Informasi’
Hasil pengembangan indikator pada kegiatan lokakarya tersebut, kemudian akan ditindaklanjuti untuk difinalisasi, dengan harapan akan tercipta indikator yang dapat menilai dan mengukur keberhasilan implementasi PKRS berbasis Pendekatan Sekolah Menyeluruh di Indonesia.
