1. Latar Belakang
Rutgers WPF Indonesia adalah organisasi non pemerintah yang bekerja untuk isu hak dan kesehatan seksual dan reproduksi serta pencegahan kekerasan berbasis gender di Indonesia. Kami bekerja sama dengan lebih dari 20 mitra untuk mengimplementasikan model pendidikan seksualitas komprehensif, layanan ramah remaja dan keterlibatan laki-laki untuk mencegah kekerasan berbasis gender. Kami menggunakan pendekatan berbasis bukti dan pendekatan transformatif gender dalam semua program. Menindaklanjuti standar yang telah disusun oleh Kementerian Kesehatan mengenai pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi (KSR) untuk remaja tuna netra dan tuna rungu yang telah didistribusikan ke Puskesmas di Indonesia, telah ditemukan kesenjangan terkait keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh petugas layanan untuk memahami kesehatan reproduksi dan seksual remaja dengan disabilitas tersebut sehingga membuat para petugas layanan tidak percaya diri dan kesulitan untuk mempraktekkan panduan tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) pada tahun 2015 dengan responden yang terdiri dari komunitas perempuan dengan disabilitas, penyedia pelayanan KSR, dan stakeholder (guru dan kepala sekolah yang memiliki murid dengan disabilitas, Kemensos, BKKBN, dan Kemenkes) menunjukan bahwa penyedia layanan (kesehatan, psikologis, dan bantuan hukum) memerlukan pengetahuan yang lebih komprehensif terkait isu terkait Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) remaja disabilitas. Temuan ini memperkuat situasi yang dihadapi oleh penyedia layanan kesehatan seksual dan reproduksi bagi remaja dengan disabilitas. Merespon hal tersebut, Kementerian Kesehatan berkolaborasi dengan Rutgers WPF Indonesia untuk mengembangkan modul pelatihan bagi petugas kesehatan dalam memberikan layanan kesehatan reproduksi dan seksual remaja tuna rungu dan tunanetra. Untuk itu, Rutgers WPF Indonesia membuka lowongan untuk Konsultan yang akan mengembangkan modul pelatihan bagi petugas kesehatan dalam memberikan layanan kesehatan reproduksi dan seksual remaja tuna rungu dan tunanetra.
2. Tujuan
Tujuan Umum:
Menyusun modul pelatihan kesehatan reproduksi dan seksual remaja tuna netra dan tuna rungu bagi petugas PKPR.
3. Keluaran
- Silabus Pelatihan Layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja Tunanetra dan Tunarungu Bagi Petugas PKPR yang telah direvisi sesuai dengan outline modul
- Draft 1 Modul Pelatihan Layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja Tunanetra dan Tunarungu Bagi Petugas PKPR.
- Draft final Modul Pelatihan Layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja Tunanetra dan Tunarungu Bagi Petugas PKPR berdasarkan input dari SRHR & SGBV Specialist Rutgers WPF Indonesia
4. Tugas Konsultan
Konsultan penulis praktik terbaik akan bekerja selama satu bulan, 20 Oktober 2017 – 25 November 2017;
Tugas | Deliverable |
1. Membuat rencana kerja detil terkait dengan penulisan Modul Pelatihan Layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja Tunanetra dan Tunarungu Bagi Petugas PKPR | · Rencana kerja detil penulisan Modul Pelatihan Layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja Tunanetra dan Tunarungu Bagi Petugas PKPR |
2. Membuat outline detil Modul Pelatihan Layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja Tunanetra dan Tunarungu Bagi Petugas PKPR | · Outline Modul Pelatihan Layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja Tunanetra dan Tunarungu Bagi Petugas PKPR |
3. Revisi silabus sesuai outline modul yang telah disepakati tim spesialis dengan konsultan | · Silabus Pelatihan Layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja Tunanetra dan Tunarungu Bagi Petugas PKPR |
3. Menyusun draft dan finalisasi Modul Pelatihan Layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja Tunanetra dan Tunarungu Bagi Petugas PKPR berdasarkan input dari SRHR & Gender Specialist | · Draft Modul Pelatihan Layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja Tunanetra dan Tunarungu Bagi Petugas PKPR· Modul Final Pelatihan Layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja Tunanetra dan Tunarungu Bagi Petugas PKPR |
4. Membuat laporan final yang menggambarkan keseluruhan proses penyusunan Modul Pelatihan Layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja Tunanetra dan Tunarungu Bagi Petugas PKPR sejak penyusunan outline hingga finalisasi modul | Laporan proses penyusunan Modul Pelatihan Layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja Tunanetra dan Tunarungu Bagi Petugas PKPR |
5. Kualifikasi Konsultan
- Konsultan penulis praktik terbaik
- Memiliki rekam jejak dalam penulisan modul pelatihan bagi petugas kesehatan (minimal telah menuliskan 2 modul).
- Memiliki pemahaman dan perspektif berbasis hak asasi terkait isu hak kesehatan seksual dan reproduksi (HKSR) serta kekerasan berbasis gender.
- Memiliki pemahaman dan perspektif berbasis hak asasi terkait isu hak kaum disabilitas (terutama tunanetra dan tunarungu).
- Memiliki pengalaman dalam mengkaitkan isu gender dengan gender transformative approach (GTA).
- Pendidikan tingkat master ilmu keguruan/kesehatan masyarakat/bidang sosial lain yang relevan terkait isu kesehatan, HKSR, dan gender dengan pengalaman lapangan minimal 3 tahun.
- Memiliki kemampuan interpersonal yang baik dan
- Mampu bekerja dalam tim dengan sangat baik.