1.Latar belakang
Prevention+ merupakan program lima tahun yang bertujuan untuk mengurangi kekerasan terhadap perempuan serta meningkatkan partisipasi ekonomi perempuan dengan pendekatan pelibatan laki-laki sebagai agen perubahan dan mempromosikan nilai maskulinitas yang positif berdasarkan nilai kesetaraan dan antikekerasan.
Dalam rangka mencapai tujuannya, Prevention+ berfokus utama pada pelibatan laki-laki dalam upaya penghapusan kekerasan berbasis gender serta penggiatan partisipasi ekonomi perempuan dengan turut melibatkan laki-laki, melalui kerja sama antarlembaga yang bergerak dalam isu pemberdayaan ekonomi. Prevention+ juga turut mendorong perubahan kebijakan yang dapat mendukung pencegahan kekerasan berbasis gender dan keadilan gender.
Salah satu capaian jangka menengah yang diharapkan adalah komunitas dapat mengadopsi serangkaian norma yang adil gender (result area 2). Untuk mencapai ini, mitra pelaksana Prevention+ di tingkat komunitas perlu melakukan kampanye untuk mengubah norma dan sikap yang melanggengkan ketidaksetaraan gender. Dibutuhkan bentuk kampanye yang berkualitas, berbasis bukti, mampu mendorong keterlibatan laki-laki untuk menjadi teladan bagi kelompoknya.
Pada awal 2017, Prevention+ telah melakukan kajian formatif dan menyusun strategi kampanye perubahan perilaku sosial (KPPS) bersama para mitra lokal. Implementasi strategi kampanye di 2017 perlu dikaji kembali untuk kemudian ditingkatkan di 2018. Selain strategi, dibutuhkan panduan bagi para mitra untuk merumuskan pendekatan kampanye yang tepat sesuai dengan situasi di daerah dan memacu mereka untuk berpikir kreatif dalam menyusun materi kampanye.
Dalam rangka mengembangkan kapasitas mitra lokal untuk menyusun, mengeksekusi strategi kampanye dan meningkatkan kualitas kampanye di tingkat komunitas serta kabupaten, Rutgers WPF Indonesia membutuhkan tenaga ahli yang dapat membantu mengaudit kampanye yang sudah dilakukan pada tahun pertama dan kedua. Tenaga ahli akan memeriksa kebutuhan dan mengkaji kendala kampanye mitra lokal untuk kemudian menyusun panduan kampanye perubahan perilaku sosial yang dapat dijadikan pegangan oleh mitra selama menjalankan program.
2. Tujuan
- Meningkatkan kualitas kampanye mitra pelaksana Prevention+ yang dilakukan untuk mencapai tujuan Prevention+.
- Menentukan prinsip, konsep dan peranti yang relevan dengan kebutuhan Prevention+ dan mitra di lapangan untuk melakukan kampanye.
3. Keluaran
- Hasil Analisis kegiatan kampanye dan kebutuhan mitra yang sudah dijalankan di 2016 dan 2017 yang meliputi kekuatan dan kelemahan kampanye, hambatan dan potensi kampanye serta pemahaman mitra mengenai tujuan dari kampanye.
- Panduan kampanye Komunikasi Perubahan perilaku sosial di tingkat lokal dan nasional dengan memperhatikan prinsip dan pendekatan program Prevention+.
- Strategi kampanye yang akan menjadi referensi kegiatan kampanye FO dan mitra Prevention+.
- Monitoring tools dan evaluasi bagi strategi kampanye yang siap dan mudah untuk digunakan oleh mitra.
4. Metodologi Kerja
Tahapan konsultasi sebagai berikut:
- Audit aktivitas kampanye mitra 2017
Mengingat para mitra Prevention+ telah menjalankan kegiatan kampanye di 2017 berdasarkan strategi yang ditentukan sebelumnya, konsultan perlu melihat efektifitas pendekatan yang sudah dijalankan. Untuk kemudian menganilisis kegiatan tersebut dan respon khalayaknya. Hasil dari proses ini akan menjadi landasan tahapan selanjutnya, mengarahkan mitra menggali permasalahan yang perlu diatasi dan apa yang perlu ditingkatkan di perencanaan kampanye selanjutnya. - Workshop perumusan masalah bersama mitra
Para mitra yang terdiri dari Community Organizer, Fasilitator desa, dan Programme Manager akan dikumpulkan untuk merumuskan permasalahan di daerah dan di tingkat nasional serta melakukan konfirmasi terhadap hasil analisis audit kampanye. Rumusan permasalahan akan menjadi landasan haluan strategi kampanye komunikasi yang akan dipresentasikan di tahapan selanjutnya. Konsultan akan membuat analisis dan strategi kampanye dari hasil workshop ini. - Workshop brainstorming bersama mitra
Setelah konsultan memberikan analisis dan strategi kampanye, para mitra akan difasilitasi dan didorong untuk memberikan masukan terhadap strategi dan menyusun rencana pelaksanaan atau taktik kampanye di daerahnya. - Penyusunan panduan dan petunjuk pelaksanaan kampanye
5. External Expertise
External expertise yang dibutuhkan adalah konsultan strategi komunikasi untuk merancang kampanye perubahan perilaku sosial. Berikut kriteria dan tugas utama konsultan-konsultan tersebut.
Kriteria
- Berpengalaman membuat strategi dan implementasi kampanye komunikasi perubahan perilaku sosial, diutamakan dari agensi komunikasi, pengalaman minimal 5 tahun.
- Berpengalaman dalam menyusun dan mengeksekusi strategi komunikasi terkait isu gender, kesehatan reproduksi, atau seksualitas.
- Memiliki kemampuan dan pengalaman dalam mendampingi organisasi lokal dalam menjalankan kampanye di tingkat komunitas/desa.
- Berpikir kreatif dan mampu menggali kreativitas tim.
- Mampu menuliskan dan merumuskan konsep dan strategi dalam bentuk yang mudah dijalankan.
- Dapat bekerja dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
- Dapat bekerja secara mandiri dan terorganisir.
- Menyertakan minimal empat portofolio proyek yang relevan.
Tugas Utama
- Menganalisis aktivitas kampanye mitra di 2017 dan merumuskan kebutuhan mitra untuk menjalankan aktivitas kampanye komunikasi perubahan perilaku Program Prevention+ di 2018.
- Membuat laporan dari hasil workshop.
- Menyusun panduan dan petunjuk pelaksanaan kampanye komunikasi perubahan perilaku sosial yang mudah dipahami dan diaplikasikan oleh mitra lokal.
- Memastikan bahwa penyusunan panduan kampanye ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada waktunya.
Persyaratan untuk Expression of Interest
- CV;
- Contoh hasil kerja (dapat dilampirkan dalam bentuk soft file atau mencantumkan tautan/link);
- Metodologi yang diusulkan;
- Biaya yang diusulkan.
Periode kerja maksimal 22 hari kerja.
6. Deliverable and Reporting Requirements
- Inception Report: berisi metodologi, instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data, rencana pengumpulan dan analisis data, serta format laporan akhir yang sesuai dengan kebutuhan Prevention+. Laporan awal ini akan melalui review dari pihak communications Rutgers dan Program Officer Prevention+. Pembayaran sebesar 20% dari total biaya konsultasi akan diberikan setelah menyerahkan hasil final dari laporan awal.
- Partners Report: berisi analisis situasi dari kampanye yang telah dilakukan oleh mitra (didapatkan melalui telekonferensi dengan Mitra Prevention+) dan rancangan lokakarya penajaman rumusan masalah. Analisis situasi mencakup komponen: 1. Strategi dan hasil dari kampanye yang telah dilakukan oleh mitra; 2. Kekuatan dan kelemahan dalam melakukan kampanye; 3. Hambatan dan potensi dalam melakukan kampanye; 4. Pemahaman mitra mengenai tujuan dari kampanye. Pembayaran sebesar 20% dari total biaya konsultasi akan diberikan setelah menyerahkan hasil final dari partners report.
- First Draft of Report: berisi rumusan masalah (didapatkan melalui lokakarya penajaman rumusan masalah) yang harus ditemukan strategi penyelesaiannya. Pembayaran sebesar 20% dari total biaya konsultasi akan diberikan setelah menyerahkan hasil final dari first draft of report.
- Final Report: draft awal berisi strategi kampanye (didapatkan dari analisis situasi dan masalah serta lokakarya curah ide) serta petunjuk menggunakan dan mengevaluasi strategi kampanye tersebut. Versi final akan berisi seluruh temuan, analisis, kesimpulan dan rekomendasi strategi kampanye yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mitra Prevention+. Pembayaran akhir sebesar 40% dari total biaya konsultasi akan dilakukan setlah menyerahkan laporan final.