LATAR BELAKANG
Sejak tahun 2016, RutgersWPF Indonesia bersama mitra pelaksana di 7 (tujuh) kota mengimplementasikan program GUSO (Get Up Speak Out) dan YID (Yes I Do) di 7 kota di Indonesia. Program tersebut fokus pada peningkatan akses remaja ragam identitas terhadap edukasi dan layanan kesehatan seksual dan reproduksi dimana remaja diberdayakan menjadi aktor kunci dalam mendorong hasil-hasil kunci yang ingin diwujudkan oleh Program GUSO dan YID.
Dalam Program GUSO, 4 (empat) PKBI Daerah bersama dengan Youth Center PKBI menjadi mitra pelaksana Rutgers WPF Indonesia di Jakarta, Lampung, Semarang dan Denpasar; dan dalam Program YID, 3 (tiga) PKBI Daerah yaitu Lombok Barat, Sukabumi dan Rembang. Semua PKBI Daerah memiliki pola yang sama dimana menjadi basis pelaksana kegiatan-kegiatan program HKSR remaja.
Rutgers memiliki misi untuk meningkatkan kapasitas mitra Rutgers yang sangat berpengaruh pada target dan capaian program. Begitupun PKBI melihat YC sebagai investasi berharga dalam pelopor program-program remaja. Hal ini akan tercapai dengan ditemukannya model pengelolaan dan manajemen proyek terbaik melalui sebuah riset.
Sehubungan dengan hal itu, RutgersWPF Indonesia bekerjasama dengan PKBI Pusat berencana melakukan riset operasional untuk merumuskan grand-design Youth Center PKBI.
TUJUAN KEGIATAN
a. Memetakan kesenjangan dan kekuatan organisasi, managerial dan kapasitas teknis Youth Center PKBI dalam mengelola proyek-proyek yang bersifat terbatas (restricted).
b. Merumuskan (kembali) grand-design Youth Center PKBI yang bersifat kekinian.
c. Merumuskan actionplan.
Aktivitas Kunci
1. Kick-Off workshop dengan Rutgers dan PKBI Pusat
2. Pengumpulan data mitra YC GUSO dan YID.
3. Mini Workshop Verifikasi hasil temuan lapangan.
4. Finalisasi Laporan.
Estimasi waktu kerja adalah 20 hari dengan batas waktu hingga tanggal 20 Desember 2017.
Kualifikasi Konsultan:
1. Pernah menjadi peneliti utama dengan minimal pengalaman sebagai peneliti 5 tahun
2. Keterampilan, pengalaman dan kualifikasi yang relevan dalam metode penelitian kualitatif dan kuantitatif.
3. Mampu mengembangkan alat bantu untuk pengambilan data lapangan, relevan dengan data dan cerita yang dibutuhkan.
4. Memiliki kemampuan berpikir kritis dan objektif.
5. Mampu menulis laporan yang sangat baik dengan kemampuan menghasilkan penelitian yang ringkas dan akurat laporan.
6. Memiliki kemampuan komunikasi tulisan yang baik.
7. Terbiasa bekerja dengan anak muda khusunya program remaja yang berfokus pada HKSR.
8. Memiliki kemampuan interpersonal yang baik dalam konteks pengambilan data ke lapangan.
Pengajuan proposal
Proposal diajukan terbatas paling banyak 5 halaman yang dapat mencakup konten berikut:
• Fokus, tujuan, dan ruang lingkup
• Desk Review (usulan dokumen)
• Metodologi : Kuantitatif, Kualitatif, Kode etik, Pengelolaan Data dan Analisa
• Rencana kerja dan usulan waktu
• Manajemen risiko dan antisipasi yang akan dilakukan
• Anggaran (termasuk biaya lapangan)
Proposal harus dilengkapi dengan: