Bagikan Artikel ini
SobatASK - Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Kamu Gak Sendirian!

9 Kekerasan dalam Pacaran di Dunia Maya

Kamu pasti setuju bahwa siapa pun berhak untuk merasa nyaman dan dihargai oleh pasangannya. Hak ini enggak kenal pengecualian dalam kondisi apa pun, kapan pun, dan di mana pun, kamu tetap pantas diperlakukan secara manusiawi oleh pasanganmu sendiri. Termasuk di dunia maya!

Kekerasan dalam pacaran enggak hanya terjadi saat kalian ketemuan tatap muka saja. Melalui teknologi seperti SMS, chatting, dan media sosial, kekerasan tersebut bisa terjadi juga. Teknologi tersebut digunakan untuk mem-bully, mengganggu, mengawasi, atau mengintimidasi pasangan. Padahal, dalam hubungan yang sehat, harusnya enggak gitu.

Menurut teman-teman kami di Love is Respect, ada beberapa contoh kekerasan dalam pacaran di dunia maya:

 

1. Saat dia mengatur lingkar pertemananmu di Facebook atau media sosial lain.

Kalau dia sudah mulai mewajibkan kamu untuk remove semua orang yang bikin dia cemburu di FB-mu atau menyuruh kamu lapor dulu sebelum approve orang. Sudah enggak bener nih kelakuannya.

2. Saat dia mencuri atau memaksamu memberi password akun media sosial kamu.

Gini ya, bung dan nona, memberikan password bukan tanda cinta dan bukan tanda kepercayaan. Kalau pacarmu minta, itu caranya untuk mengendalikan kehidupan pribadi kamu dan mengorek-ngorek hal yang semestinya pribadi, seperti obrolanmu dengan anggota keluarga atau sahabat.

 

3. Mengirim pesan, chat, atau email yang bernada mengancam.

Oke, kamu sudah enggak kasih password. Tapi, mendadak kamu diancam dan dimarah-marahi secara berlebihan lewat DM atau messenger karena ngobrol sama si A, misalnya. Itu enggak sehat, lho.

 

4. Menggunakan situs seperti Facebook, Twitter, Path, atau foursquare untuk melacak kamu.

Kamu kok dilacak melulu kayak James Bond. Situ pacaran sama intel?

 

5. Memaksamu mengirim video, pesan, atau foto porno.

Enggak ada yang berhak memaksamu melakukan sesuatu yang enggak kamu mau. Kalau dia memaksamu untuk phone sex, mengirim pesan, video, atau foto yang porno dan kamu enggak mau, dia enggak berhak memaksa.

 

6. Sering memegang dan membuka-buka ponselmu.

Sekali lagi, dia tidak berhak memaksamu membiarkan dia membuka-buka ponselmu dan cek chat dan SMS kamu. Banyak pesan dan obrolan yang bersifat pribadi ke keluarga dan teman baikmu, misalnya, akan terbuka semua.

 

7. Menghinamu di update status dia.

Kalau lagi ngambek, dia bakal marah-marah di status dan bahkan nge-tag kamu. Malu enggak sih.

 

8. Memaksamu terus menerus berada di dekat gadget kamu.

Kamu mau ngapain, harus SMS atau chat dia terus biar enggak curiga. Kamu bilang lagi makan sama teman, harus foto dulu biar dia percaya. Kamu mau tidur, dia maksa kamu Skype semalaman sama dia biar dia tahu kamu enggak ngapa-ngapain.

 

9. Nge-tag kamu di foto yang enggak enak.

Sesekali di-tag di foto yang agak malu-maluin itu gapapa. Tapi, kalau kamu di-tag di foto yang membuat kamu enggak nyaman, misalnya ada unsur porno atau pribadinya, dan kamu enggak mengizinkan foto itu keluar ke publik, jadi repot.

 

Enggak ada alasan bagi siapa pun untuk memperlakukanmu kayak sampah, atau meneror kamu di media sosial. Pasanganmu harusnya membuat kamu merasa nyaman dan bahagia, bukan parno karena harus lapor melulu padanya kayak lapor ke hansip. Kalau kamu mengalami kekerasan dalam ranah digital, kami sangat menyarankan kamu untuk ngobrol dengan konselor yang bisa membantu kamu menyelesaikan masalah tersebut. Temui mereka di Direktori Layanan kami 🙂

 

 

Sumber

loveisrespect.org/is-this-abuse/types-of-abuse/#tab-id-5

 

Sumber foto:

infogr.am

Ingin Mendapatkan Kabar Terbaru dari Kami?

Berlangganan Nawala Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Logo Yayasan Gemilang Sehat Indonesia - Full White

Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) merupakan lembaga non-profit atau NGO yang bekerja di Indonesia sejak 1997 untuk isu Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), serta pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Kami percaya bahwa seksualitas dan kesehatan reproduksi manusia harus dilihat secara positif tanpa menghakimi dan bebas dari kekerasan.

Keranjang
  • Tidak ada produk di keranjang.