Bagikan Artikel ini
SobatASK - Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Kamu Gak Sendirian!

5 Contoh Body Shaming

Sebelumnya, kami sudah menulis tentang apa itu body shaming dan sepupunya, fat shaming. Tapi, apa aja sih contoh Body Shaming di keseharian kita?

 

1. Saat orang bilang, “Pantas saja kamu gendut!”

Bayangin, kamu lagi di acara yang ada makanan prasmanan. Misalnya, di pesta perkawinan atau reunian. Dan berhubung menu prasmanannya menggoda, kamu ambil banyak-banyak.

Mendadak, ada orang enggak jelas entah dari mana yang bilang: “Makan mulu lo, pantesan aja lo gendut!

Memang sih, seringkali ucapan seperti ini maksudnya bercanda. Tapi, kadang ucapan seperti ini juga menyakitkan.

Badan setiap orang berbeda-beda. Ada orang yang enggak bisa gendut, mau sebanyak apa pun mereka makan. Ada juga yang memang bentuk badannya gempal dan enggak bisa kurus nan seksi kayak Adam Levine. Metabolisme tubuh setiap orang berbeda, bentuk tubuh setiap orang berbeda.

 

2. Saat orang bilang, “Kok kamu jadi tambah hitam, sih?”

Kamu berlibur dan setiap hari kamu habiskan dengan agenda jalan-jalan dan makan-makan. Lalu, saat kamu masih girang, tiba-tiba temanmu bilang, “kulitmu makin hitam.”

Lho, memangnya apa salahnya punya kulit yang lebih gelap? Bukannya orang Indonesia memang kulitnya lebih gelap ya? Dunia bakal ribet banget kalau semua orang harus punya kulit seputih pualam dan semulus sutra.

 

3. Saat orang bilang, “Kamu makin sehat, ya!” saat badanmu lebih kurus.

Menguruskan badan itu tidak selalu menyehatkan. Banyak orang justru berdiet secara berlebihan hanya untuk mencapai badan yang lebih langsing. Mau bagaimana pun juga, diet yang baik itu menggabungkan pola makan seimbang dengan istirahat cukup dan olahraga teratur. Tapi, banyak orang yang makan terlalu sedikit atau malah enggak makan sama sekali hanya karena takut gemuk.

Cara berdiet seperti ini jelas bisa bikin seseorang lebih kurus. Tapi, yakin kamu kalau cara ini sehat?

Makanya, agak aneh kalau kamu bilang seseorang lebih sehat hanya karena dia terlihat lebih kurus. Siapa tahu, sebenarnya dia sengsara, lho.

 

4. Saat orang bilang, “Ih, kok kamu tambah gendut!”

Lho, apa salahnya punya badan lebih gemuk? Hal-hal kecil kayak begitu sebetulnya bukan urusan orang lain juga. Seperti yang sudah diomongin di atas, badan setiap orang berbeda-beda. Metabolismenya pun berbeda-beda.

 

5. Saat kamu tetap mengejek orang lain, padahal dia jelas-jelas enggak nyaman.

Mungkin kamu berpikir: “Dih, lebay banget sih! Kalau di antara teman-teman sendiri biasa aja kali ejek-ejekan kayak begitu.”

Ada benarnya juga. Bercanda tentang satu sama lain itu enggak apa-apa, asal orang yang jadi target bercanda enggak keberatan. Tapi, kadang orang lain itu sebenarnya keberatan.

Yang jadi masalah adalah saat dia menunjukkan bahwa dia keberatan, entah lewat gestur tubuhnya, mimik wajahnya, atau ucapannya, kita malah bilang dia baper. Kalau orang tersinggung, harusnya kamu minta maaf dan berhenti. Bukannya malah menertawakan dia karena menurutmu dia baper.

Selain lima contoh kecil di atas, ada banyak banget contoh body shaming yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Apakah kamu punya contoh lain? Kasih tahu kami di media sosial atau lewat kolom komentar, dong!

 

Sumber foto:
Feminist Culture

Ingin Mendapatkan Kabar Terbaru dari Kami?

Berlangganan Nawala Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Artikel SobatASK Lainnya

Jelajahi berbagai informasi seputar kesehatan seksual dan reproduksi remaja dari sumber yang terpercaya.

Kamu Gak Sendirian!
Logo Yayasan Gemilang Sehat Indonesia - Full White

Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) merupakan lembaga non-profit atau NGO yang bekerja di Indonesia sejak 1997 untuk isu Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), serta pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Kami percaya bahwa seksualitas dan kesehatan reproduksi manusia harus dilihat secara positif tanpa menghakimi dan bebas dari kekerasan.

Keranjang
  • Tidak ada produk di keranjang.