[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”DENGAR”]
Setiap orang tua pasti punya keribetan masing-masing, terutama untuk urusan pasanganmu. Entah mereka mau kamu dapat pacar yang kaya raya atau kamu enggak mau kamu dapat pacar yang tampangnya jelek (menurut mereka). Ada segudang standar dan kriteria yang harus dipenuhi agar pasanganmu jadi calon menantu idaman di mata mereka.
Terus, apa yang harus dilakukan kalau pasanganmu enggak direstui oleh orang tuamu? Atau kalau kamu tahu orang tua kamu enggak bakal suka sama pacar kamu yang sekarang?
Tentukan apakah kamu mau mengenalkan pasanganmu.
Hal ini yang kadang kita lupakan: sebenarnya enggak semua pasangan harus dikenalkan ke orang tuamu.
Ada beberapa alasan untuk sikap yang seperti ini. Pertama, mungkin kamu merasa hubunganmu belum serius-serius amat. Kalau kalian baru jadian dua minggu dan bahkan masih gampang berantem karena dia habis love foto orang di Instagram, kayaknya hubungan kalian belum seserius itu sehingga dia perlu dikenalkan secara resmi ke orang tua kamu.
Apakah itu berati kamu menyembunyikannya? Enggak juga. Kamu enggak perlu menutup-nutupi kehadiran dia dan kamu enggak perlu berbohong. Cuma, jangan diumbar juga. Selama orang tua kamu enggak menanyakan, jangan diungkit-ungkit.
Bisa juga kamu memang belum siap bercerita tentang pasanganmu. Mungkin karena kamu masih ragu orang tua kamu akan menerimanya sehingga kamu masih merasa perlu waktu sebelum dikenalkan. Hal ini berlaku juga untuk teman-teman yang masih takut mengenalkan pasangan ke orang tua karena dia gay atau lesbian, lho.
Kasih intro yang enak.
Jangan tiba-tiba bawa pacarmu ke rumah dan dikenalkan ke orang tua kamu yang bingung. Kasih intro alias pengantar dulu. Beri indikasi bahwa kamu lagi kasmaran dan kamu lagi dekat sama seseorang. Orang tua biasanya peka banget sama yang kayak beginian–kamu lebih sering teleponan sama orang, kamu suka megang HP sambil senyum-senyum sendiri, posting medsos kamu mendadak isinya cinta-cintaan semua.
Kemudian, mulai ceritakan sedikit demi sedikit soal pasanganmu. Ada satu kesalahan fatal yang biasanya dilakukan orang di langkah ini: mereka baru cerita soal pacarnya ketika pacarnya bikin kesalahan. Alias, dalam bentuk curhat! “Mama, aku diselingkuhin” atau “Mama, aku lagi berantem sama dia”.
Apakah curhat ke orang tua salah? Ya enggak. Tapi, kalau kamu belum cerita apa-apa soal pasanganmu dan orang tuamu baru mengenal dia dari cerita-cerita yang enggak enak, orang tua kamu bakal antipati duluan sama pacarmu. Pas ketemu, mereka bakal mikir: “Oh ini manusia jahanam yang sering bikin anak gue nangis dan galau?” Gagal deh rencana kita.
Dengarkan kekhawatiran orang tuamu, bila ada.
Orang tuamu tidak bermaksud jahat. Seperti kita, mereka pasti punya prinsip dan pola pikir tertentu yang, kadang-kadang, sulit berubah. Sebagai orang tua, mereka pasti bakal khawatir melulu tentangmu. Mereka enggak mungkin mau kamu berpacaran dengan orang yang menurut mereka enggak baik untukmu.
Jadi, jangan langsung marah atau sensi ketika orang tuamu bilang mereka tidak sepakat dengan pilihan pasanganmu. Dengarkan saran mereka dengan sabar, kasih respon yang baik, dan pertimbangkan sudut pandang mereka. Mungkin ada alasan ketidaksukaan mereka yang enggak masuk akal atau enggak pantas dipertimbangkan, tapi mungkin ada saja saran mereka yang masuk akal.
Saat itu terjadi, waktunya kamu untuk…
Tentukan sikapmu.
Ada hal-hal yang perlu dikompromikan dari semua pihak: kamu, pasanganmu, dan kedua orang tuamu. Semuanya harus bisa ketemu di tengah dan percaya deh, kadang proses untuk sampai ke situ enggak gampang dan enggak sebentar.
Kalau orang tuamu enggak suka sama pacarmu karena dia dekil, apakah menurutmu pasanganmu bakal keberatan untuk berdandan lebih rapi? Apakah menurutmu itu sesuatu yang bermasalah? Kalau menurutmu itu bukan masalah, gimana caranya cari jalan tengah antara keinginan orang tua kamu dan penampilan pasanganmu yang memang “kurang terawat”? Seberapa jauh kamu, pasanganmu, dan orang tuamu rela bernegosiasi?
Hal ini harus kamu obrolin dengan pasanganmu juga. Kalau memang orang tuamu enggak setuju karena alasan yang masuk akal, mungkin ada baiknya pasanganmu berubah juga.
Intinya begini: fungsi dari menjalin hubungan adalah, kamu belajar jadi orang yang lebih baik. Kamu belajar lebih bisa memahami orang lain, kamu belajar bagaimana caranya mencintai orang lain tanpa lupa mencintai diri sendiri, dan kamu belajar untuk berempati dengan orang lain yang kadang baik hati, dan kadang menyebalkan.
Jadi….
Bersabarlah.
Bersabar bukan berarti pasrah, lho. Semua proses pasti butuh waktu. Orang tua kamu butuh waktu untuk menerima kehadiran pasangan kamu. Pasanganmu butuh waktu untuk merebut hati orang tuamu. Kalian semua butuh waktu untuk menentukan sikap, berkompromi, dan belajar untuk menerima kehadiran satu sama lain.
Karena, kamu enggak mau menjalani hubungan tanpa restu orang tua (riset menunjukkan bahwa hubungan seperti ini lebih cepat kandas, lho), tapi kamu juga enggak mau membebani dirimu sendiri dan pasanganmu dengan tuntutan orang tua yang enggak masuk akal. Sekali lagi, kalian semua harus bisa berkompromi dan menghormati sikap satu sama lain.
Satu hal yang harus kamu ingat: orang tuamu pasti ingin yang terbaik untukmu. Belajarlah untuk memahami mereka jika kamu ingin dipahami. Ingat, situasi seperti ini tidak akan diselesaikan dengan emosi, marah-marah, dan perdebatan yang panjang lebar. Harus ada yang bisa berkepala dingin, dan sebisa mungkin, kamu harus jadi penengah.
Semoga beruntung!