Bulan Ramadan sudah mulai. Bagi teman-teman Muslim yang puasa sepanjang bulan suci ini, kamu enggak cuma ditantang untuk menahan lapar dan haus. Ketika bulan puasa, salah satu tantangan terbesar adalah menahan hawa nafsu.
Nah, hal ini tentu menimbulkan masalah khusus bagi teman-teman kita yang sudah punya pasangan. Gimana caranya pacaran selama bulan Ramadan, tanpa banyak bikin dosa dan rentan bikin puasa batal? Kami punya beberapa tips untuk kamu.
Sepakati batasan masing-masing.
Buat perjanjian sejak awal soal batasan kalian. Apakah kalian mau mengurangi pertemuan dengan satu sama lain? Apakah kalian mau menghindari kontak fisik lebih dulu? Semua ini harus disepakati sejak awal. Tidak boleh ada tekanan dari satu pihak saja untuk mengubah gaya pacaran.
Nongkrong rame-rame.
Kalau kamu khawatir soal melakukan kontak fisik dan “membangkitkan hawa nafsu”, kamu bisa mengurangi intensitas kegiatan yang cuma berduaan. Tapi, jangan pikir bahwa ini berarti kalian enggak akan punya momen-momen yang seru dan menyenangkan. Coba nongkrong dengan teman-temanmu sambil ngabuburit datang ke pameran atau konser yang rame atau bikin kegiatan bareng yang seru. Kamu justru bisa bertemu lebih banyak orang, melakukan lebih banyak hal, dan menjajal kegiatan yang lebih beragam sepanjang bulan puasa ini.
Masak bareng.
Daripada kamu dan dia enggak melakukan apa-apa sepanjang ngabuburit dan cuma bolak-balik melihat jam dengan tangis mengalir bagai banjir bandang, mending jam-jam jelang buka puasa itu kamu habiskan dengan kegiatan yang produktif. Salah satunya? Masak bareng.
Iya, serius. Kegiatan yang sekilas terkesan sederhana ini malah bisa jadi ide kencan yang seru, lho. Bayangin deh: kalian masak bareng dia, lalu buka puasa dan dinner date bareng, setelah itu diajak Shalat Tarawih. Kurang barokah apa lagi coba.
Ajak ketemuan di jam-jam yang strategis.
Bagi salah satu penulis SobatASK, kurang nendang rasanya pacaran kalau enggak pakai acara makan bareng. Tentu saja, ini sulit sekali diterapkan di bulan puasa. Belum lagi jika kamu termasuk orang yang mudah goyah imannya ketika berjumpa dengan pasanganmu. Maka, lakukan tindakan yang strategis dan tepat guna: ketemuan jelang buka puasa saja. Atau sekalian saja atur agar kencan kalian dimulai setelah buka puasa. Lebih nyaman, kan?
Kurangi hura-hura, perbanyak introspeksi.
Pada akhirnya, esensi dari puasa itu lebih dari sekadar enggak makan dan minum. Lebih juga dari sekadar menahan hawa nafsu. Esensi dari puasa adalah mendekatkan diri dengan Tuhan, memahami lebih jauh ajaran-ajarannya, dan berdamai dengan diri sendiri dan dunia di sekitarmu.
Maka, mungkin bulan puasa ini bisa jadi peluang bagi kamu untuk sadar bahwa pacaran itu enggak cuma soal melampiaskan hawa nafsu. Kamu juga bisa menggunakan bulan puasa untuk lebih banyak ngobrol dengannya, mengenalnya dan mungkin, keluarga serta teman-temannya lebih jauh, dan lebih menghargainya.
Setelah puasa, memang perlu ada perubahan sikap, pola pikir, dan gaya hidup. Kalau kalian menahan diri sepanjang bulan puasa doang, terus setelah itu sikapmu enggak ada yang berubah, buat apa juga puasa?
Selamat menikmati bulan suci ini, teman-teman!