Bagikan Artikel ini
SobatASK - Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Kamu Gak Sendirian!

8 Pelajaran Setelah Kunjungan Pertama ke Klinik Kespro

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”DENGAR”]
Pergi ke klinik atau puskesmas dan cek kesehatan reproduksi enggak gampang dilakukan oleh semua orang. Masih banyak orang–apalagi anak muda–yang merasa malu atau canggung kalau cek ke klinik. Entah karena mereka takut dihakimi dan ditanya macam-macam, karena takut layanannya mahal, atau karena merasa enggak sakit saja.

Namun, setelah kami cek kesehatan reproduksi ke puskesmas untuk pertama kalinya, kami menemukan sejumlah hal yang penting soal layanan kespro di puskesmas. Mimin baru saja tes HIV dan syphilis untuk pertama kalinya, dan mimin mendapat beberapa pelajaran berharga.

Untitled design1 - Gemilang Sehat

Ternyata pegawai puskesmas enggak semengerikan yang kita bayangkan.

Enggak semua pegawai dan dokter di puskesmas itu ibu-ibu galak atau bapak-bapak berkumis lebat dan perut buncit. Lebih penting lagi, enggak semua pegawai dan dokter di puskesmas itu menghakimi orang yang datang untuk tes kesehatan reproduksi–walaupun itu anak muda belum menikah sekali pun.

Interaksi kami dengan puskesmas ini dimulai ketika kami menelpon puskesmas tersebut untuk mengecek apakah layanan tersebut buka. Walau resepsionisnya rada bingung dan klinik pertama yang dituju mengaku enggak menyediakan layanan tes kespro, ketika kami (akhirnya) berhasil mengobrol dengan pegawai dari Poliklinik khusus Kesehatan Reproduksi, mereka sangat ramah dan membantu. Jadi, bersabarlah sedikit menghadapi pegawai lain di luar klinik kecil tersebut. Sebenarnya mereka bukannya menghakimi atau galak – mereka memang enggak ngerti aja, karena bukan bidangnya.

 

Ada lebih banyak anak muda dari yang kamu kira.

Setelah ngobrol dengan petugas kesehatan di puskesmas tersebut, ternyata banyak klien mereka itu anak muda. Mulai dari ibu muda yang sudah hamil dan wajib tes HIV, anak muda yang berinisiatif untuk melakukan deteksi dini terhadap HIV dan syphillis, sampai anak sekolahan yang diwajibin melampirkan surat keterangan bebas HIV dan NAPZA dan tes di puskesmas, ternyata ada banyak anak muda yang mempergunakan layanan di puskesmas.

yfs1 - Gemilang Sehat

Kamu mendapat informasi yang oke.

Awalnya, kami meminta untuk periksa kesehatan kelamin secara umum, dan mendeteksi apakah ada infeksi menular seksual (IMS) seperti herpes, gonorrhea, rajasinga, dan lain-lain. Tapi, ternyata kamu cuma bisa melakukan deteksi dini untuk penyakit rajasinga dan HIV. Menurut dokter, kedua penyakit tersebut memang tidak menunjukkan gejala sampai terlambat, sehingga kamu bisa melakukan tes deteksi dini secara rutin untuk memastikan bahwa kamu enggak kena HIV atau rajasinga. Sedangkan untuk IMS lain seperti jengger, gonorrhea, dan lain-lain, kamu hanya bisa cek kalau sudah ada gejala atau keluhan.

Informasi kayak begini nih yang dibutuhkan ketika kamu melakukan tes kesehatan. Kamu enggak bakal cuma ditanya macam-macam dan dihakimi, lalu disuntik dan kelar. Kamu juga bakal dapat informasi yang mendalam dan akurat tentang kesehatan reproduksi dan bagaimana cara mencegah IMS. Semuanya dikasih tahu ke kamu secara wajib sebelum kamu memulai tes HIV.

 

Tesnya enggak seribet yang kamu kira.

Karena kami ambil tes HIV dan syphillis, kami langsung berburuk sangka. Apakah kami bakal ditusuk jarum berkali-kali? Apakah kami bakal disuruh memberi sampel sperma dan harus awkward di tengah-tengah klinik? Ternyata enggak. Tes HIV dan syphillis cukup dilakukan dengan mengambil sedikit darah dengan satu jarum suntik, untungnya.

Darah itulah yang akan diperiksa untuk memastikan bahwa kamu enggak ada HIV atau syphillis. Biasanya, perlu waktu 1-2 hari kerja agar hasil periksa darah ini keluar dari laboratorium. Kami datang ke puskesmas pada hari Jumat sore, dan Senin pagi kami mengambil hasil tes darah tersebut.

 

Kamu bisa tanya macam-macam soal kesehatan reproduksi.

Dokternya sangat ramah dan terbuka untuk pertanyaan macam-macam tentang kesehatan reproduksi. Kami enggak basa-basi waktu itu, mimin bertanya soal hubungan seks tidak aman, dan dokternya dengan tenang menjelaskan risiko dari hubungan seks tanpa kondom dan bagaimana hal itu bisa menyebabkan infeksi menular seksual. Cara ngobrolnya enak, menjelaskan tanpa harus menggurui. Menurut dokter yang satu ini sih, semua dokter di klinik khusus kespro di puskesmas sudah dilatih dan harusnya bisa memberi informasi yang sama-sama mendalam dengan cara kasih tahu yang sama-sama enak. Semoga saja ini benar!

Kamu bia mendapat saran langkah selanjutnya dari dokter.

Kapan sebaiknya kamu tes lagi? Apa yang bisa kamu lakukan untuk menghindari infeksi menular seksual? Kalau kondisimu sudah mulai memburuk, apa yang sebaiknya dilakukan agar kesehatanmu membaik?

Kamu bisa mengobrol soal apa saja penanganan medis yang kamu perlukan setelah tes–kalau pun kamu perlu peralatan medis apa pun. Jika kamu didiagnosis positif, jangan patah arang: semua infeksi menular seksual bisa ditanggulangi dengan obat yang tepat, walau tak semuanya bisa disembuhkan secara sempurna.

 

Prosedurnya enggak buang-buang waktu.

Jika kamu datang pas puskesmas rada sepi, proses kamu daftar, nunggu dipanggil, periksa, turun untuk tes darah, dan berangkat pulang cuma memakan waktu sekitar satu jam. Serius, cuma satu jam. Semisal puskesmasnya lagi sepi banget, mungkin bisa lebih cepat lagi.

Cara pendaftarannya enggak ribet, dokternya juga santai, dan tenaga medisnya profesional. Tentu saja, keadaan di setiap daerah berbeda-beda. Namun, jika semua berjalan lancar, harusnya periksa kesehatan semacam ini tidak terlalu memakan waktu.

 

Penting: GRATIS!

Oke, secara teknis, enggak gratis-gratis amat: kamu tetap harus membayar uang administrasi sebesar Rp5.000,- ketika kamu datang untuk tes pertama kali, dan ketika kamu mengambil hasil cek darah. Tapi, total biayanya Rp10.000,-! Sementara sisanya ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)!

Ini bagian yang paling mantap sih. Kami menyarankan kamu untuk ke puskesmas dan cek kesehatan reproduksimu!

Ingin Mendapatkan Kabar Terbaru dari Kami?

Berlangganan Nawala Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Artikel SobatASK Lainnya

Jelajahi berbagai informasi seputar kesehatan seksual dan reproduksi remaja dari sumber yang terpercaya.

Kamu Gak Sendirian!
Logo Yayasan Gemilang Sehat Indonesia - Full White

Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) merupakan lembaga non-profit atau NGO yang bekerja di Indonesia sejak 1997 untuk isu Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), serta pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Kami percaya bahwa seksualitas dan kesehatan reproduksi manusia harus dilihat secara positif tanpa menghakimi dan bebas dari kekerasan.

Keranjang
  • Tidak ada produk di keranjang.