Kamu pernah punya teman yang terlahir laki-laki, tapi penampilannya feminin dan kayaknya nggak “pas” untuk jadi laki-laki? Atau pernah nggak melihat orang yang katanya perempuan, tapi kok tampang, gaya, dan kelakuannya persis banget sama laki-laki? Nah, biar kalian nggak bingung, Sobat ASK ingin menjelaskan soal kedua hal yang sebenarnya sangatlah alami ini: trans dan cis.
Bingung? Lanjut baca dulu ya.
Trans
Seorang trans adalah orang yang merasa jati dirinya tidak pas dengan norma yang dianggap umum terkait alat kelamin dan bagaimana dia harus bersikap. Misalnya, ada seorang laki-laki bernama Budi. Secara biologis, dia terlahir dengan penis sehingga dicap sebagai “laki-laki.” Namun, seiring pertumbuhannya, Budi sendiri merasa dirinya perempuan. Laki-laki harusnya “begini” nih, tapi dia merasa bahwa siapa dia sebenarnya nggak pas dengan definisi masyarakat tentang laki-laki. Budi pun tidak merasa nyaman dengan nama ketika dilahirkan dan lebih nyaman dengan nama barunya, yakni Bulan. Contoh lain, seorang bernama Ayu yang terlahir dengan vagina. Ayu merasa dirinya adalah laki-laki dan diwujudkan dalam bentuk penampilan, ekspresi, hingga memilih mengganti namanya menjadi Agus.
Cis
Kebalikannya, cis merupakan orang yang merasa jati dirinya pas dengan norma yang dianggap umum. Katakanlah ada seorang bernama Rina, yang terlahir dengan vagina sehingga dicap sebagai “perempuan.” Dan seiring dengan pertumbuhannya menjadi dewasa, Rina merasa bahwa dia memang pas dan nyaman dengan definisi masyarakat soal perempuan. Identitas gendernya memang sesuai dengan norma umum. Lalu, ada seseorang bernama Jojon yang memiliki penis dan merasa bahwa dirinya sepenuhnya adalah laki-laki.
Jadi, kalau menurut contoh tadi, Budi dengan nama baru Bulan adalah seorang perempuan trans (di Indonesia istilah yang sudah popular dan tidak menghakimi adalah waria), sedangkan Ayu dengan nama baru Agus adalah seorang lelaki trans (di Indonesia sudah ada istilahnya yakni priawan namun masih ada perdebatan di dalamnya), sementara Rina adalah seorang perempuan-cis dan begitu pula dengan Jojon sebagai seorang lelaki-cis. Gampang, kan?
Kalau kamu punya pertanyaan lebih lanjut, penasaran soal isu-isu seperti ini, atau cuma butuh teman ngobrol saja, jangan khawatir karena #KamuTidakSendirian. Buka aja Direktori Layanan kami untuk menemukan konselor sebaya yang enak diajak ngobrol di sekitarmu, dan jangan ragu buat ngobrol sama kami di Twitter. Mensyen saja di @Sobat ASK!