Bagikan Artikel ini
SobatASK - Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Kamu Gak Sendirian!

Mengenal Street Harassment

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”DENGAR”]

“Assalamualaikum, neng”, “Cewek, mau kemana?”, “Senyumnya manis banget, neng”, “Cantik, bagi nomor hapenya dong!”

Familiar dengan ini? Kalian, terutama sebagian besar perempuan dan sebagian kecil laki-laki, mungkin pernah “disapa” orang yang kalian tidak kenal dengan “sapaan” seperti itu. Paling tidak, kalian pastinya pernah menyaksikan orang-orang yang “disapa” demikian oleh orang-orang asing (catcalling). Belum banyak yang sadar loh kalau ini sebenarnya adalah bentuk pelecehan. Istilahnya adalah street harassment atau pelecehan di jalanan. Bagaimana jika terjadi di sekolah, apakah tetap disebut street harassment? Mari kita bahas!

Sebenarnya, sampai saat ini belum ada definisi baku mengenai street harassment. Namun, para ahli dan penggiat telah sepakat bahwa street harassment merupakan pelecehan berbasis gender yang dilakukan oleh orang tak dikenal di ruang publik. Ruang publik ini bisa berarti di jalan, pasar, tempat belanja, pangkalan ojek, dalam kereta, bus, serta tempat-tempat umum lainnya. Orang asing yang kalian temui ini mengarahkan aksinya kepada kalian bisa dalam bentuk komentar, gerak tubuh, atau tindakan yang bersifat memaksa, tanpa izin kalian dan sangat mengganggu bisa secara fisik dan psikis.

Cat calling - Gemilang Sehat

Sumber: dangerandplay.com

Memang umumnya yang melakukan street harassment adalah laki-laki. Kalian yang menunggu ojek di dekat pangkalan mungkin sering diberikan siulan oleh abang-abang ojeknya. Itu contoh paling dekat yang bisa kalian temui sehari-hari. Namun, laki-laki juga bisa loh mengalami street harassment, terutama mereka yang memiliki ekspresi gender berbeda, kemayu dan androgini misalnya.

Street harassment juga bisa mengarah kepada tindakan fisik yang dapat melukai bahkan menghilangkan nyawa kalian. Pada 2014 lalu di kota Detroit, Amerika Serikat, seorang perempuan ditembak mati setelah menolak memberikan nomor telepon selulernya ke orang asing yang ia temui di jalanan. Hal ini tentunya sangat mengerikan, apalagi dengan melihat data dari survey Stop Street Harassment yang menemukan sebanyak 65% perempuan dan 25% laki-laki di Amerika Serikat pernah mengalaminya.

Lalu, bagaimana dengan di Indonesia? Apakah kita sudah aman dari street harassment? Pada awal tahun ini, sebuah eksperimen sosial terkait street harassment dilakukan oleh Kate Walton yang telah empat tahun tinggal di Jakarta. Faktanya cukup mencengangkan! Dari total waktu selama 35 menit yang ia habiskan untuk jalan di jalanan ibukota, ia mengalami street harassment sebanyak 13 kali. Angka yang besar mengingat waktu yang ditempuh cukup singkat. Ini tentunya mengindikasikan bahwa street harassment tidak bisa kalian anggap sepele, Sobat.

 

Erlangga Saputra

 

 

Sumber
thinkprogress.org
stopstreetharassment.org
coconuts.co

Ingin Mendapatkan Kabar Terbaru dari Kami?

Berlangganan Nawala Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Artikel SobatASK Lainnya

Jelajahi berbagai informasi seputar kesehatan seksual dan reproduksi remaja dari sumber yang terpercaya.

Kamu Gak Sendirian!
Logo Yayasan Gemilang Sehat Indonesia - Full White

Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) merupakan lembaga non-profit atau NGO yang bekerja di Indonesia sejak 1997 untuk isu Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), serta pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Kami percaya bahwa seksualitas dan kesehatan reproduksi manusia harus dilihat secara positif tanpa menghakimi dan bebas dari kekerasan.

Keranjang
  • Tidak ada produk di keranjang.