Pernahkah kamu mendengar kata ‘stres’ ?
Mengenal macam-macam emosi sangatlah penting untuk remaja. Kamu perlu tau nih bagaimana dirimu secara psikologis merespon keadaan-keadaan tertentu yang mungkin membuatmu nggak nyaman.
SobatASK, tidak cuma orang dewasa, remaja juga bisa merasakan stres, loh!
Apa sih stres itu?
Stres terjadi ketika kita merasa ada tekanan dari luar (seperti harapan dari orang lain) atau dari dalam diri sendiri yang sulit kita penuhi.
Misalnya, orang tua berharap nilaimu sempurna dalam pelajaran matematika, sedangkan kamu merasa tidak menguasai materi tersebut. Alhasil, kamu merasakan stres karena khawatir tidak dapat memenuhi harapan orang tua.
Contoh lain, kamu berusaha keras untuk menjadi juara dalam lomba piano, akan tetapi kamu melihat peserta lain lebih mahir sedangkan kamu masih kesulitan. Pada kondisi ini, kamu merasakan stres karena tidak bisa memenuhi harapan dirimu sendiri.
Setiap orang bisa merasa stres, tapi terdapat perbedaan bagaimana perasaan ini muncul. tersebut. Misalnya, kamu yang merasa stres karena mendapat nilai jelek, tetapi ada temanmu yang biasa saja karena berpikir nilainya dapat diperbaiki dengan belajar lebih giat. Hal ini terjadi karena persepsi setiap orang akan masalah itu berbeda-beda.
Setiap orang bisa merasa stres, tapi terdapat perbedaan bagaimana perasaan ini muncul. tersebut. Misalnya, kamu yang merasa stres karena mendapat nilai jelek, tetapi ada temanmu yang biasa saja karena berpikir nilainya dapat diperbaiki dengan belajar lebih giat. Hal ini terjadi karena persepsi setiap orang akan masalah itu berbeda-beda.
SobatASK, jika perasaan stres yang semakin memburuk, kamu mungkin saja merasakan hal-hal ini:
- Menjadi mudah marah atau tersinggung
- Kurang berkonsentrasi, sehingga akan berpengaruh pada prestasi di sekolah
- Sering mengatakan hal-hal yang menyakiti teman
- Kehilangan nafsu makan
- Kesehatan yang juga ikut memburuk
Nah, sekarang kamu sudah kenal dengan perasaan stres, lalu bagaimana mengatasinya?
Kamu bisa menceritakan perasaanmu pada orang tua atau sahabat dekat yang dipercaya. Jelaskan perasaanmu dan sejauh mana tekanan psikologis yang kamu hadapi mempengaruhi kehidupanmu sehari-hari. Jika dibutuhkan, kamu juga bisa meminta bantuan profesional pada psikolog anak.
Selain itu, kamu juga bisa belajar untuk berpikir positif dalam melihat masalah yang kamu hadapi. Misalnya, kamu mendapat nilai rendah dalam ujian, tanamkanlah pada pikiranmu bahwa kamu sudah berusaha semampumu dan bertekad untuk belajar dari kegagalan tersebut. Ingatlah ada banyak kesempatan menantimu di depan.
Terakhir, terus edukasi diri tentang kecerdasan emosional. Kemampuan ini akan membuka pikiranmu dalam melihat segala tantangan yang kamu hadapi dan membantu kamu menjalin relasi sehat dengan orang-orang sekitarmu sehingga kamu bisa terus fokus dalam meraih prestasi!