Bertempat di GOR Rawamangun Jakarta Timur,
1000 Remaja Agent4Change gelar Dance 4 life, acara tersebut digelar
sebagai kegiatan memeriahkan hari AIDS se-dunia (HAS) 2012, menurut
panitia acara Inne, para remaja ini akan menjadi agen perubahan dalam
upaya pencegahan HIV/AIDS, dan kegiatan seperti ini juga digelar di 30
negara di dunia.
Diakuinya HIV/AIDS sebenarnya tidak mudah
menular, asalkan masyarakat hidup bersih dan sehat, tidak melakukan
hubungan sex bebas dan tidak mengkonsumsi Narkoba khususnya suntik,
marikah kita gelar aksi nyata untuk hidup bersih, ajaknya.
hal
senada juga diungkapkan Humas PMI Jakarta Timur, Dewi Rahmadani bahwa
acara ini didukung penuh oleh Rutgers WPF Indonesia yang juga
bekerjasama dengan PMI Kota Administrasi Jakarta Timur, PKBI DKI Jakarta
dan Yayasan Pelita Ilmu.
Sementara
ditempat yang sama, Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI Lily Sriwahyuni Sulistyowati, menegaskan bahwa pada tiga
dekade setelah kasus pertama di temukan virus yang mematikan yakni HIV,
masih terus menjadi epidemi global dan hampir tidak ada negara yang
bebas dari permasalahan ini. Lebih dari 40 juta jiwa manusia di dunia
saat hidup dengan infeksi HIV, sedangkan di Indonesia tidak ada provinsi
yang di nyatakan bebas dari HIV /AIDS.
“Lebih dari separuh
Kabupten/kota di seleruh Indoesia berjumlah 450 orang sudah melaporkan
temuan kasus HIV/AIDS pertumbuhan sangat cepat.
Menurut Lily, di
lihat dari data kementerian Kesehatan RI pada triwulan ke dua tahun 2012
terlapor sebanyak 9,883 kasus baru HIV dan 2,2224 AIDS hingga Juni 2012
tercatat ada 86,762 kasus HIV dan 32,103 kasus AIDS jumlah ini masih
jauh dari estimasi yang menyebutkan angka hampir 200 ribu, sedangkan
kasus terbanyak di jumpai kelompok usia 20-29 dengan faktor resiko utama
penularan melalui transmisi hubungan heteroseksual yang tidak aman.
“Menilik aspek resikonya sudah saatnya kelompok usia remaja terlibat
dalam berbagai program pencegahan maupun penanggulangan HIV/ADIS di
Indonesia. Untuk itulah mari kita bangkit dalam keikutsertaan program
Dance4life ini agar membangun kesadaran publik dan mendorong memerangi
HIV/AIDS ini melalui kekuatan ikon remaja seperti musik, tarian, prorgam
pendidikan, penyadaran remaja dan kampanye publik. Maka tidak kurang
1000 anak pelajar se DKI Jakarta berpartisipasi dalam agent4change
dance4life yang tampil di Hari AIDS sedunia,” ujarnya.
Ia
menjelaskan, Indonesia menjadi salah satu negara yang termasuk pada
taraf epidemi terkonsentrasi artinya negara mempunyai tingkat prevalensi
lebih dari 5 persen dalam populasi resiko tinggi terkena HIV/AIDS. Saat
ini di Indonesia tidak ada provinsi yang di nyatakan bebas dari
HIV/AIDS, bahkan di perkirakan HIV/AIDS sudah menjangkit di lebih dari
separuh Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
“Pada umumnya mereka
berperilaku berisiko seperti seks bebas, pecandu narkoba, namun telah
merambah kepada mereka yang sama sekali tidak mengerti akan HIV/AIDS,
padahal mereka berilaku baik seperti ibu rumah tangga yang setiap
harinya di rumah dan mereka tertular dari suaminya sendiri, apalagi si
jabang bayinya tertular dari ibunya yang terkena viru HIV/AIDS,”
jelasnya.
Dia menambahkan,melalui program Dance4life Indonesia
dengan keterlibatkan remaja putra dan putri dalam menginspirasi dan
menumbuhkan kesadaran bagi remaja, bahwa masalah HIV/AIDS adalah masalah
serius dan perlu peran aktif remaja dalam mendorong berbagai pihak
untuk saling bersenergi dalam mengatasi permasalahan ini, pinta Lili.