Bagikan Artikel ini
SobatASK - Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Kamu Gak Sendirian!

5 Jenis Curhat yang Sudah Kelewatan

Menjadi teman curhat itu tugas yang mulia, tapi berat! Kalau kamu dan temanmu tidak tahu batas satu sama lain, bisa saja pihak yang curhat merasa dirinya enggak didengarkan, dan sebaliknya, pihak yang dicurhatin merasa pusing jadi tong sampah melulu.

Sebelumnya, kami sempat ngobrol tentang tanda-tanda kamu harus berhenti jadi tempat curhat dia. Inti dari artikel tersebut, jangan sampai kamu kemakan sama curhat yang berlebihan. Tapi, curhat macam apa sih yang termasuk berlebihan?

 

Curhat yang kebanyakan info.

Inti dari curhat adalah menceritakan apa yang selama ini dipendam di hati. Masuk akal dong kalau di tengah-tengah curhat, banyak rahasia dan informasi pribadi yang dia buka ke kamu. Tapi, kadang temanmu bakal mengeluarkan curhat yang sebenarnya bikin kamu enggak nyaman–misalnya karena yang dia bahas menurutmu terlalu vulgar atau informasi yang sebenarnya kamu nggak perlu tahu.

Iya, sih, jadi teman curhat itu harus jadi pendengar yang baik. Tapi kalau omongannya bikin kamu merasa enggak enak, kan enggak bagus juga.

 

Curhat yang memaksamu ikut terlibat.

Misalnya si A curhat tentang pacarnya yang menyebalkan. Oke, sejauh ini enggak ada masalah. Tapi, tiba-tiba A memintamu menemaninya di rumah/kosannya selagi dia nangis. Oke, kamu sanggupi. Lalu, tiba-tiba dia memaksa kamu untuk abaikan tugas utamamu sebagai pelajar, mahasiswa, atau pekerja, bahkan malah minta kamu untuk mutusin pacar buat dia. Lho?

Menjadi teman curhat berarti mendengar curahan hati seseorang. Kalau kamu memutuskan untuk membantunya lebih jauh dari itu, tidak masalah. Tapi, kalau dia memaksa untuk melakukan sesuatu yang lebih dari sekadar dengar curhatan, itu sudah lain urusan.

 

Curhat yang terlalu memakan waktu.

Kamu pasti bakal meluangkan waktu lebih untuk mendengarkan dia curhat. Enggak apa-apa, itu tanda bahwa kamu teman yang baik.

Tapi, janganlah biarkan dia teleponan sembari nangis-nangis curhat dari sore sampai subuh. Jangan biarkan dia memaksa kamu menemaninya sesenggukan di kamar semalaman. Janganlah membatalkan janjian dan acaramu sendiri demi menemaninya.

Jaga batasanmu dengannya. Jangan sampai kamu membantu dia, tapi malah mengganggu ritme hidupmu sendiri.

 

Curhat yang cuma meminta solusi.

Inti dari menjadi teman curhat adalah kamu harus jadi pendengar yang baik. Kamu harus bersimpati, memahami sudut pandangnya, dan bisa memberinya saran yang baik bila perlu.

Tapi, kamu manusia biasa. Kadang, memang yang bisa kamu lakukan cuma mendengar curhatannya dan berusaha bersimpati. Belum tentu kamu bisa memberi solusi–entah karena kamu tidak berpengalaman di situ dan kamu takut ngawur atau memang kamu tidak tahu saja.

 

Curhat apa pun yang bikin kamu merasa enggak nyaman.

Dan inilah inti dari seluruh artikel ini, jangan mau jadi teman curhat seseorang kalau kamu sendiri merasa enggak nyaman, enggak siap dan enggak sreg jadi teman curhatnya. Jangan kasih waktumu ke orang itu kalau memang tidak mau. Jangan paksa dirimu meladeni dia kalau kamu memang tidak nyaman.

Kamu tidak sedang bersikap egois. Logikanya begini, kalau kamu tidak ikhlas, gimana caranya kamu bisa membantu? Malah, kamu yang bakal banyak menggerutu dan kesal sendiri mendengar curhatan dia.

Mending kamu arahin temanmu untuk ngobrol lebih jauh sama orang yang memang kerjaannya jadi tukang curhat profesional: para konselor. Temuin mereka di Direktori Layanan kami.

 

 

Sumber foto:
customer-obsessed.com

Ingin Mendapatkan Kabar Terbaru dari Kami?

Berlangganan Nawala Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Artikel SobatASK Lainnya

Jelajahi berbagai informasi seputar kesehatan seksual dan reproduksi remaja dari sumber yang terpercaya.

Kamu Gak Sendirian!
Logo Yayasan Gemilang Sehat Indonesia - Full White

Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) merupakan lembaga non-profit atau NGO yang bekerja di Indonesia sejak 1997 untuk isu Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), serta pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Kami percaya bahwa seksualitas dan kesehatan reproduksi manusia harus dilihat secara positif tanpa menghakimi dan bebas dari kekerasan.

Keranjang
  • Tidak ada produk di keranjang.