Enggak ada yang mau terkena infeksi menular seksual (IMS). Tapi, faktanya IMS bisa terjadi pada siapa saja terlepas dari orientasi seksual, gender, atau jenis kelaminnya. Tapi, banyak orang yang tidak tahu atau malu mengakui kalau dia terpapar IMS dan secara sadar atau tidak sadar menularkan IMS ke orang lain.
Sebenarnya, semua IMS bisa dihindari dengan tidak melakukan hubungan seksual atau menghindari perilaku seksual berisiko, seperti berhubungan seks tanpa kondom.
Makanya, penting untuk memastikan bahwa kamu dan pasanganmu sama-sama sehat dan bebas IMS. Tapi, gimana caranya biar dia bisa mengaku dengan? Bagaimana caranya memulai percakapan itu tanpa bikin canggung?
Tes kesehatanmu.
Langkah pertama: tes kesehatanmu sendiri. Lebih baik mencegah daripada mengobati, kan? Kalau kamu mau pasanganmu jujur soal IMS-nya, kamu juga harus siap-siap terbuka padanya. Tes dulu di klinik terdekat dan pastikan bahwa kamu sendiri tidak terpapar IMS.
Terbukalah soal status IMS kamu dan tanya pasanganmu soal kesehatannya.
Supaya enggak bingung, kamu bisa langsung bilang ke pasanganmu kalau kamu baru tes kesehatan. Beri tahu hasil tes itu dan minta pasanganmu memberitahu status kesehatannya sendiri. Ingat, jangan memaksa. Mau bagaimana pun, tidak semua orang yang terpapar IMS mau membuka diri bahkan ke pasangannya.
Tekankan bahwa kamu tidak ingin menghakiminya. Beri dia waktu untuk terbuka.
Kalau ternyata pasanganmu terpapar IMS, cari tahu lebih lanjut!
Sebenarnya, semua IMS bisa disembuhkan atau ditangani dengan pengobatan atau terapi yang enggak ngeri-ngeri amat. Namun, memang ada hal-hal khusus yang harus dilakukan supaya IMS pada pasanganmu tidak tambah parah, apalagi menyebar ke dirimu.
Kalau ternyata pasanganmu memang terpapar IMS, tanyakan pada dokter atau konselornya tentang bagaimana cara menangani infeksi tersebut. Apa yang bisa kamu lakukan agar kamu tidak ikut-ikutan terpapar IMS. Sangat disarankan untuk tidak mencari tahu dan membeli obat sendiri dari teman atau internet karena dibutuhkan obat berbeda untuk setiap jenis bakteri, virus, parasit, jamur penyebab IMS yang berbeda.
Jangan mempermalukan pasanganmu.
Apa pun alasannya, jangan menambah stigma pada pasanganmu. Dia sudah harus bertanggung jawab atas kelalaiannya. Kamu tidak perlu menambah masalahnya.
Jangan jauhi dia dan mempermalukannya di depan umum. Apalagi jika ternyata kamu yang menularkan IMS padanya. Bersikaplah secara sopan dan wajar saja.
Kalau kamu merasa siap, bantu pasanganmu!
Tentu saja, kamu enggak wajib bertahan dengan pasanganmu kalau kamu merasa tidak siap menanggung risikonya. Maka, selesaikan dengan baik-baik. Sekali lagi, jangan permalukan dia.
Tapi, kalau kamu merasa siap, bantu pasanganmu. Beri dia dukungan moral, ajak dia mengubah kebiasaan agar terhindar dari infeksi menular seksual lebih lanjut, dan arahkan dia ke konselor atau klinik yang bisa membantu menangani infeksinya. Yang penting kedepan adalah mempraktekkan perilaku sehat dan aman untuk memastikan kamu atau pasangan mu tidak terinfeksi IMS.
Semoga beruntung!