Pasanganmu harusnya membuatmu merasa nyaman dengan dirimu sendiri dan menjadi lebih dewasa sebagai manusia, bukan malah menyakitimu. Tapi, enggak semua orang mendapat pasangan yang oke. Beberapa teman kita, bahkan mungkin kamu sendiri, pernah atau sedang berada dalam hubungan yang enggak sehat.
Sebagai teman, kamu pasti pengen dong ngebantu teman kamu yang lagi kejebak dalam hubungan yang penuh kekerasan, mau itu kekerasan fisik, verbal, atau seksual. Tapi, apa saja tanda-tanda kalau temanmu sedang menjadi korban kekerasan dalam pacaran?
1. Perilakunya Tidak Wajar
Kamu bakal menyadari ada perubahan, baik drastis maupun halus, dalam perilaku temanmu. Mereka mungkin terlihat gugup dan enggak santai, seperti lagi dikejar-kejar setan. Atau sebaliknya, mereka terlihat terlalu bahagia, seperti sedang berusaha menyembunyikan sesuatu. Perubahan dalam sifat atau perilaku itu sebenarnya wajar ketika orang lagi jatuh cinta, tapi jadi enggak wajar kalau kemudian teman kamu ini jadi…
2. Sangat Bergantung pada Pacarnya
Pacar yang melakukan kekerasan akan membuat temanmu merasa seperti enggak bisa apa-apa tanpanya. Mau makan apa, nanya dulu. Mau jalan, minta izin dulu. Mau melakukan apapun, harus minta pendapat dia dulu. Berdialog dan berkonsultasi dengan pasangan itu wajar, tapi kalau kesannya semua aspek dalam hidup temanmu jadi bergantung pada pasangannya, itu sudah enggak oke.
Apalagi kalau dia kelihatannya takut mengambil keputusan atau melakukan sesuatu tanpa seizin pacarnya walaupun dia cuma mau melakukan sesuatu yang lumrah seperti ketemuan dengan teman-teman, misalnya. Bukannya kita cuma wajib lapor sama satpam kompleks kalau lagi bertamu? Kok jadi wajib lapor sama pacar juga?
3. Dia Diatur Banget sama Pacarnya
Dia harus pulang lebih cepat, karena pacarnya bakal marah kalau dia pulang kemaleman. Dia harus mengurangi nongkrong sama teman-teman, karena nanti pacarnya merasa enggak diperhatikan. Dia enggak pegang media sosial, karena password-nya udah diganti sama pacarnya. Bahkan bukan enggak mungkin, dia sudah melakukan berbagai aktivitas seksual yang belum siap ia lakukan karena diminta “membuktikan cintanya” ke pasangannya.
Ini bahaya. Teman kamu bukan boneka milik pacarnya, dia manusia.
4. Temanmu Sibuk Membela dan Mengeluh soal Pacarnya
Ketika curhat, temanmu akan terlihat tidak konsisten. Kemarin dia ngeluh habis-habisan dan bilang mau putus sama pacarnya, hari ini dia membela dan mencari-cari alasan untuk kelakuan enggak bener pacarnya. Dia bakal bilang bahwa pacarnya cuma “ngambek sesekali”, padahal sudah berkali-kali pacarnya berbuat seperti itu dan tarafnya udah jauh melebihi sekadar ngambek.
Dia juga bakal baper dan sensi secara berlebihan kalau kamu mencoba mengkritik perilaku pacarnya, walau secara halus. Temanmu sudah bergantung banget sama pacarnya dan dia akan berusaha sebisa mungkin untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa pacarnya sempurna.
5. Dia Semakin Berjarak
Temanmu semakin jarang ngobrol, semakin jarang cerita, dan kelihatannya sibuk pacaran. Ketika ketemu, dia juga kelihatannya canggung dan enggak enak ngobrol sama kamu. Dia juga bakal salah tingkah saat ada pacarnya. Temanmu bisa juga semakin enggak stabil secara emosional, semakin rentan galau mendadak dan kelihatan kayak orang stres. Tapi kalau ditanyain, dia bakal bingung menjelaskan atau malah pura-pura kalau enggak ada apa-apa.
6. Kepercayaan Dirinya Sangat Rendah
Dulu, teman kamu ini suka banget nulis. Tapi, enggak tahu kenapa, setelah pacaran dia jadi enggak tertarik sama sekali untuk menulis. Dia jadi enggak pede untuk meneruskan cita-citanya dan enggak semangat seperti biasanya. Temanmu juga akan takut mengungkapkan pendapat dan takut mengambil keputusan.
Dia terlihat enggak percaya diri, rapuh, dan tertutup. Tapi, di depan orang banyak mungkin dia akan terlihat supel, bahagia, dan senyam-senyum seolah semuanya baik-baik saja. Teman kamu sedang berpura-pura dan ini sangat berbahaya.
7. Ada Tanda-tanda Fisik yang Tak Wajar
Ini berlaku terutama untuk korban kekerasan fisik. Belum tentu kamu bakal ngelihat luka dan bekas memar yang ngeri, atau ngelihat badan yang pincang karena dipukulin. Bisa jadi, dia bakal pakai make up tebal banget untuk menutupi bekas kekerasan itu, dan untuk nutupin matanya yang lebam karena banyak menangis.
Kalau kamu atau temanmu mengalami kekerasan dalam pacaran, jangan khawatir karena #KamuTidakSendirian. SobatASK kenal banyak konselor dan klinik yang bisa membantu, memberi dukungan, dan membimbingmu menyelesaikan masalah yang sedang kamu hadapi. Temui mereka di Direktori Layanan kami.
Ingat, cinta semestinya membuatmu bahagia dan dewasa, bukan sakit dan sengsara 🙂
Sumber foto:
psikologiforensik.com