[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”DENGAR”]
Menurut Catatan Komnas Perempuan, sepanjang tahun 2016 kemarin terdapat sebanyak 259.150 jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan. Itu baru angka kekerasan yang dilaporkan dan dibawa ke ranah hukum. Jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak yang enggak dilaporkan pasti jauh lebih banyak lagi.
Yang bikin kami cukup lega, setidaknya pemerintah tidak tinggal diam melihat hal ini. Sebelumnya, kami pernah menulis ulasan tentang salah satu puskesmas di Jakarta yang menjadi percontohan karena menyediakan layanan kesehatan reproduksi yang baik. Bagusnya, layanan kespro semacam ini sudah dijadikan standar di seluruh provinsi DKI Jakarta. Kami juga pernah menulis daftar lembaga yang bisa jadi rujukan bila kamu–atau teman dan anggota keluargamu–ada yang jadi korban kekerasan dalam rumah tangga.
Selain lembaga swasta maupun pemerintah yang ada di artikel tadi, pemerintah juga baru bikin satu program baru yang namanya memang panjang dan kurang catchy, tapi aslinya keren banget: Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak atau disingkat P2TP2A.
Pusat Pelayanan untuk Perempuan dan Anak
Secara singkat, P2TP2A adalah pusat pelayanan terpadu yang dibikin oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Tujuan dari dibangunnya pusat-pusat ini di berbagai daerah Indonesia adalah menyediakan pelayanan bagi warga yang jadi korban kekerasan–terutama perempuan dan anak.
Walau ini proyek pemerintah, P2TP2A dikelola oleh banyak pihak. Mulai dari unsur masyarakat, pekerja sosial, peneliti, perguruan tinggi, hingga organisasi turut terlibat dalam pengelolaannya.
Bisa Mencegah, Bisa Mengobati
Inti dari P2TP2A adalah agar perempuan kuat dan bisa mandiri. Maka, mereka menyediakan layanan seperti pusat untuk konsultasi usaha, pusat pelatihan bagi perempuan, hingga pusat informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tapi, jualan utama mereka adalah layanan mereka yang lengkap banget untuk perempuan dan anak korban kekerasan: mulai dari pusah pemulihan trauma, pusat krisis terpadu, pusat penanganan krisis perempuan, hingga rumah singgah dan rumah aman yang bisa dijadikan tempat mengungsi bagi korban kekerasan yang terdampar dari rumahnya.
Bisa Memberikan Pendampingan Hukum
Apabila perlu, P2TP2A tidak hanya menyediakan konselor yang bisa membantu perempuan dan anak korban kekerasan, serta rumah singgah dan rumah aman yang bisa dijadikan tempat berlindung. Jika dirasa perlu, mereka juga bisa memberikan pendampingan hukum bagi korban yang ingin menuntut pelaku secara hukum. Langkah apa saja yang perlu kamu ambil? Bagaimana caranya agar kamu bisa membuktikan tuduhanmu di pengadilan? Semua ini bisa ditanyakan dan diobrolin dengan teman-teman ahli hukum di P2TP2A.
Membantumu Berdiri Sendiri
Kami tadi sudah menyebut berbagai layanan kesehatan dan konseling yang disediakan P2TP2A, tapi ada satu layanan yang keren: layanan pemberdayaan perempuan.
Intinya, mereka ingin perempuan bisa mandiri, membantu keluarga serta dirinya sendiri, dan berdaya baik secara ekonomi maupun secara pribadi. Maka, mereka punya banyak program pelatihan untuk perempuan, program wirausaha dan konsultasi usaha, hingga pusat pengetahuan yang bisa dijadikan tempat belajar.
Punya Layanan Kesehatan Reproduksi yang Ciamik
Oh, ini sih jelas. Mereka menyediakan layanan kespro yang lengkap, aman, dan terjangkau. Kamu juga enggak usah takut akan dihakimi macam-macam, karena P2TP2A memang dirancang agar seluruh sistem dan stafnya ramah perempuan, ramah remaja, dan berkenan membantu orang tanpa harus bertanya macam-macam soal latar belakangnya.
Kabar Baiknya: Ada di Seluruh Indonesia!
Tanya mbah Google dan cari P2TP2A terdekat!