Sobat Remaja inget gak dengan salah satu scene di Film Keluarga Cemara (2019) ketika tokoh Euis mengalami perundungan (bullying) akibat menstruasi? Euis yang waktu itu memakai rok putih terkena noda darah menstruasi membuat teman sekelasnya mengejeknya dengan sebutan ‘bendera jepang’. Mimin membayangkan perasaan Euis ketika itu pasti campur aduk deh, antara kesal, malu, sekaligus panik. Gimana gak panik? Di hari pertamanya menstruasi, bukannya dibantu, Euis malah dibully. Hadeh, kok ya tega banget lho..
Euis bukan satu-satunya remaja yang mengalami perlakuan tidak menyenangkan akibat menstruasi.
Menurut laporan GEAS Baseline 2019 yang dilakukan di Lampung, banyak remaja perempuan yang pernah merasa malu dengan tubuh mereka selama menstruasi (40%) dan hampir setengahnya (47%) merasa penting untuk merahasiakan menstruasi.
Selain itu, data dari Yayasan PLAN Indonesia menyebutkan 39% remaja perempuan pernah diejek saat menstruasi. Bukan hanya di Indonesia, kasus perundungan di banyak negara lain juga masih tinggi. Dilansir dari The Guardian, 1 dari 5 remaja perempuan di UK pernah mengalami perundungan saat menstruasi. Selain itu, New York Post juga melaporkan sejumlah 42% perempuan di US pernah mengalami period shaming (bullying yang bertujuan untuk mempermalukan perempuan yang sedang menstruasi).
Period shaming bentuknya macam-macam, Sobat Remaja. Mulai dari kalimat ejekan seperti:
hingga berbagai perlakuan diskriminatif terhadap perempuan yang sedang menstruasi juga termasuk dalam period shaming.
Sobat Remaja pernah gak nih ngalamin dibully pas lagi menstruasi? atau jangan-jangan Sobat Remaja pelaku bullyingnya? Duh jangan sampe deh.
Apapun bentuk dari period shaming, akibat yang ditimbulkan gak main-main lho Sobat Remaja. Misalnya, akibat mengalami perundungan, siswa yang sedang menstruasi bisa kehilangan kesempatan untuk bermain dan belajar di sekolah.
Riset yang dilakukan SMERU bersama Yayasan PLAN Internasional menyebutkan 5 dari 10 siswa SMP di NTB pernah mengalami perundungan saat menstruasi. Nah, untuk menghindar dari perundungan, mereka memilih untuk pulang lebih awal ketika sedang menstruasi.
Bukan hanya berakhir di masalah psikis saja, Sobat Remaja. Dilansir dari The Guardian, Seorang siswi di Kenya bunuh diri setelah menerima period shaming dari gurunya. Kabarnya, sang guru menyebut siswi tersebut ‘kotor’ dan memintanya keluar dari ruang kelas. Kasus ini erat kaitannya dengan pengaruh budaya di Kenya, Sobat Remaja. FSG menyebutkan praktik diskriminasi kepada perempuan yang menstruasi masih umum ditemui di Kenya. Keyakinan bahwa perempuan menstruasi itu ‘kotor’ (polluted) masih langgeng di beberapa daerah di negara tersebut.
Kita semua pasti berharap kasus bunuh diri di Kenya tersebut adalah yang terakhir ya, Sobat Remaja..
Tria Fadilla (20), Founder Opera Edukasi Menstruasi dari Komunitas START Lampung berpendapat, bullying terhadap perempuan yang tengah menstruasi berakar dari stigma tabu yang melekat pada menstruasi itu sendiri.
Senada dengan Tria, Silvia Devina (Yayasan PLAN Internasional) dalam keterangannya untuk CNN Indonesia mengatakan perundungan terjadi karena ketidaktahuan. Khususnya remaja laki-laki harus diberi pemahaman jika menstruasi adalah proses normal bagi perempuan.
Nah, mimin sepakat tuh sama pendapat Kak Silvia Devina, menstruasi adalah proses yang sangat-sangat normal. Yang gak normal itu perilaku bullying. No debat!
Tips Menghadapi Period Shaming
Melihat dari besarnya persentase kasus period shaming, sangat mungkin kalau Sobat Remaja ataupun teman-teman di lingkungan Sobat Remaja akan menghadapi period shaming dalam pergaulan sehari-hari. Jadi, penting banget nih untuk tahu gimana caranya menghadapi period shaming. Berikut tips menghadapi period shaming dilansir dari Parents.com.
Saat menghadapi pelaku bullying usahakan agar stay cool dan bertindak seolah-olah kita tidak merasa terganggu.
Respon ejekan para pelaku bullying dengan kata-kata yang singkat, padat, dan jelas seperti ‘Bodo amat’, ‘Ya trus?’ atau ‘Hmm’ juga boleh. Respon semacam ini bisa membuat mereka merasa konyol dan malas untuk memulai kembali tindakan tersebut di lain waktu.
Tidak perlu membuang energimu untuk meladeni pelaku bullying.
Semoga tips tersebut bisa menjadi informasi bukan hanya buat remaja perempuan yang mengalami period shaming, tetapi juga buat Sobat Remaja laki-laki. Why oh why? Karena dengan kita tahu informasi seputar period shaming, bukan hanya menambah rasa empati terhadap Sobat Remaja perempuan tetapi juga mencegah kalian dari perilaku bullying.
Penulis: Naili Rahmah
Glossary
Menstruasi : Siklus normal (biasanya bulanan) pada perempuan yang ditandai dengan Proses darah dari vagina.
Perundungan/Bullying : Aktifitas mangganggu, mengusik, ataupun menyakiti orang lain baik secara fisik maupun psikis.
Period Shaming : bullying yang ditujukan pada seseorang yang sedang menstruasi dan bertujuan untuk membuat orang tersebut merasa malu akan menstruasi yang dialaminya.
Sumber
https://tirto.id/berhentilah-melihat-menstruasi-sebagai-tabu-cLhr
https://www.parents.com/kids/problems/bullying/period-shaming-is-a-kind-of-bullying-parents-need-to-be-aware-of/
https://nypost.com/2018/01/03/nearly-half-of-women-have-experienced-period-shaming/
https://www.theguardian.com/society/2019/may/28/one-in-five-girls-and-young-women-bullied-about-their-periods-study
https://www.theguardian.com/global-development/2019/sep/13/kenyan-schoolgirl-14-kills-herself-after-alleged-period-shaming-by-teacher
https://republika.co.id/berita/psf6wm428/siswi-menstruasi-kerap-alami-perundungan
The SMERU Research Institute : Laporan Penelitian. Studi Kasus Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) Siswa SD dan SMP di Indonesia (2019).
Fsg.or.id : Menstrual Health in Kenya | Country Landscape Analysis (2016).
