[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”DENGAR”]
Oleh: Achmad Mujoko (Aliansi Remaja Independen)
“Cinta itu adalah untuk diperjuangkan. Benar atau salah, benar adalah bagi mereka yang jatuh cinta, salah! untuk mereka yang berfikiran heteronormatif.” Rangga – The Sweet Sins.
Kadang sangat sulit menjelaskan definisi cinta, cinta hanya bisa dijelaskan oleh orang-orang yang pernah merasakan cinta, karena pengalaman dan penjelasan tentang jatuh cinta adalah dua hal yang berbeda. Cinta biasanya dibagi menjadi empat. Cinta kepada keluarga, sahabat, pasangan, dan tuhan. Namun, kali ini SobatASK.net akan menjelaskan sedikit mengenai cinta kepada pasangan, lebih tepatnya tentang orientasi untuk mencintai atau orientasi seksual.
Apa sih sebenarnya orientasi seksual itu? Orientasi seksual adalah kecenderungan seseorang untuk menyukai atau tertarik kepada gender tertentu baik secara emosional maupun seksual. Alfred Kinsey menjelaskan bahwa orientasi seksual berupa spektrum. Spektrum paling kanan adalah heteroseksual dan spektrum paling kiri adalah heteroseksual. Seksualitas pun bersifat cair, kadang bisa bergeser ke arah berlawanan. Ada empat orientasi seksual; yaitu heteroseksual, homoseksual, biseksual, dan panseksual. Mari kita bahas satu per satu!
Homoseksual
Homoseksual adalah ketertarikan dengan gender yang sama baik secara emosional maupun seksual. Gay dan lesbian termasuk bentuk dari homoseksual. Yang dimaksud emosional adalah ketertarikan yang menggunakan perasaan atau cinta, sementara yang dimaksud secara seksual adalah ketertarikan untuk berhubungan seks atau orientasi seks.
Biseksual
Nah kalau yang satu ini merupakan ketertarikan dengan laki-laki dan perempuan baik secara emosional maupun seksual. Inilah bisa jadi contoh kecairan seksualitas. Seorang biseksual bisa menyukai perempuan melalui emosional saja dan menyukai seorang laki-laki secara seksual saja, dan sebaliknya, atau bahkan hanya emosional saja atau seksual saja. Atau bahkan, seorang biseksual bisa juga menjadi homoseksual atau heteroseksual. Tapi ingat ya, bahwa orientasi seksual hanyalah ketertarikan, bukan perilaku.
Heteroseksual
Heteroseksual adalah ketertarikan terhadap gender yang berbeda. Misalnya laki-laki menyukai perempuan, atau sebaliknya. Heteroseksual ini menjadi orientasi seksual yang dianggap umum di masyarakat. Karena dominan, maka heteroseksual kerap dianggap sebagai konsep “normal” di masyarakat. Meskipun tentu saja pemahaman ini salah kaprah karena orientasi-orientasi lain pun normal.
Panseksual
“Aku mencintaimu bukan karena kamu laki-laki atau perempuan, atau bahkan transgender sekalipun, aku mencintaimu karena hatimu.”-Jojo
Mungkin ungkapan itu adalah ungkapan yang dapat menjelaskan apa itu panseksual. Panseksual adalah orientasi yang tidak melihat gender atau seks untuk sebuah hubungan. Seorang panseksual akan menyukai seseorang dengan apapun gendernya, sejauh ia mencintainya dengan ketertarikannya, baik secara emosional maupun seksual.
Sudah lebih jelaskah? Berbagai orientasi maupun preferensi, baik homoseksual, biseksual, heteroseksual, maupun panseksual adalah normal. Yang perlu diingat adalah bahwa orientasi seksual hanyalah ketertarikan, bukan perilaku seksual seperti berhubungan seksual, meskipun orientasi bisa jadi faktor penentu perilaku seksual.
Nah, sudahkah teman-teman memahami orientasi seksual teman-teman? Kalau belum atau ragu, sobat bisa dikategorikan sebagai questioning, yaitu orang yang belum menentukan orientasi seksual karena bingung atau karena belum menentukan. Tapi jika Sobat tidak mau mengkategorikan orientasi seksual, Sobat bisa dikategorikan sebagai queer dimana Sobat tidak berfikiran biner (iya atau tidak, benar atau salah) dan tidak mau mengkotak-kotakkan segala sesuatu.
#Seksitu … Ketika kita mengerti bahwa homoseksual adalah normal.
#Seksitu … Ketika kita tahu bahwa kita bebas mencintai dan berani mencintai.