Bagikan Artikel ini
SobatASK - Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Kamu Gak Sendirian!

Merdeka dari Disinformasi Seksualitas

Bulan Agustus adalah sebuah renungan bagi kita generasi penerus bangsa. Benarkah kita sudah merdeka? Ataukah hanya berganti penjajah saja?

Pertengahan bulan Agustus kita baru saja merayakan kemerdekaan bangsa Indonesia yang ke tujuh puluh lima tahun dari penjajahan bangsa lain. Tentunya sobat remaja pernah membaca buku sejarah kalau kemerdekaan bangsa ini bukan diraih dengan cimol dan bakso lobster. Tapi dengan keringat dan pemikiran para pahlawan. Hingga akhirnya, para pejuang Indonesia berhasil mengusir penjajah dari negeri ini.

Memasuki abad ke 21, apakah penjajah sudah benar-benar pergi? Sobat remaja bisa melihat dan merasakan sendiri, saat ini tidak lagi berperang melawan bangsa lain. Cita-citanya sama: menciptakan dunia yang damai bagi semua penghuni bumi. Namun, sadar atau tidak jika cita-cita ini tak akan tercapai jika kita tercerai berai. Salah satu penyebabnya karena disinformasi.

2 1 - Gemilang Sehat

Jadi, siapakah penjajah di dunia modern ini? Ya betul. Kita sedang dijajah oleh berita bohong dan informasi yang salah.

“Merdeka itu adalah hak, tapi hoax yang ada di sekeliling kita mengancam kita. Sehingga kita tidak merdeka,” curhat remaja pada diskusi Instagram Live yang diadakan oleh Youth Center Kibarr Rembang beberapa waktu lalu.

3 1 - Gemilang Sehat

Ya benar, berita yang tidak benar itu kian menjauhkan remaja dari kemerdekaannya. Pilihannya, kita yang menjauh atau bertahan tapi perih. Lah kok kayak pacar yang toxic ya.

4 1 - Gemilang Sehat

Contohnya simpel aja. Pernah enggak kalian keluar dari grup whatsapp karena merasa ada satu atau lebih kawan grup yang hampir tiap hari menyebarkan berita yang belum terbukti faktanya? Pernah juga enggak nge-block kawan circle kita di Instagram yang terus-terusan membagikan link berita yang enggak jelas benar atau tidak? Pernah enggak berdebat di twitter karena isu-isu yang belum jelas kebenarannya? Hmm.. atau malah kalian dengan riang gembira membicarakan informasi “abu-abu” ini, kemudian membagikannya juga di media sosial?

5 1 - Gemilang Sehat

Disinformasi bisa terjadi pada banyak isu, termasuk pada kesehatan seksual dan reproduksi. Misalnya, mitos kalau berhubungan seksual baru satu kali tidak akan hamil; melompat-lompat setelah berhubungan seksual itu mencegah kehamilan; makan nanas katanya cara aborsi yang aman; cara mencegah infeksi seksual menular yaitu dengan mencuci vagina dan penis; roh halus suka sama darah menstruasi; minum es enggak bagus kalau lagi menstruasi, kalau banyak rambut halus di tubuh nafsunya besar; berenang di kolam renang umum bisa hamil.

Nah, ngomong-ngomong soal berenang bisa bikin hamil, awal tahun ini pernyataan Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty menyebutkan bahwa kehamilan bisa saja terjadi ketika perempuan dan laki-laki berenang pada sebuah kolam renang yang sama. Sitti menjelaskan, pernyataan tersebut didapatnya dari jurnal seorang ilmuwan asal luar negeri. Namun, ia juga belum mengungkap lebih jelas referensi yang dibacanya. Setelah mendapatkan protes dan tekanan masyarakat, ia meminta maaf telah memberikan pernyataan yang tidak tepat (Liputan6.com, 24 Februari 2020).

Artinya, sumber disinformasi itu bisa siapa saja. Masalahnya, korbannya kembali lagi adalah masyarakat, yang ngomongin soal kesehatan seksual dan reproduksi saja masih tabu.

Di Negara kita tercinta kesehatan seksual dan reproduksi seringkali disalahartikan secara sempit sebagai hubungan seksual saja. Sehingga para orang tua merasa bahwa topik pembicaraan ini tidak pantas dibicarakan oleh remaja. Hal ini pun menjadi penghalang remaja untuk mendapatkan pengetahuan terkait Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi bagi dirinya.

6 1 - Gemilang Sehat

”Kalau ada kata kata seksual, itu pikirannya kemana-mana. Tabu lah itu, enggak boleh diomongin,” cerita remaja dalam acara tersebut.

Beberapa remaja mengatakan hal yang nyangkut di benaknya adalah kata “seksual”. Ya, kata ini memang hingga sekarang masih dianggap tabu. Malu-malu jika dibicarakan di depan. Lidah terasa kaku menarasikannya. Namun mengeksplorasinya dengan tidak aman di belakang.

Padahal kalau kita telaah lebih lanjut, kesehatan reproduksi merupakan keadaan kesehatan fisik, mental dan sosial yang sangat penting untuk dipahami oleh remaja (Putri, Sharztasya dalam artikel “Pentingnya Remaja Menjaga Kesehatan Reproduksi” di Skata.info).

Akses informasi yang tidak akurat ini jelas membahayakan kita semua nih Sobat ASK. Sulitnya mendapatkan informasi yang komprehensif berujung tersesat pada sumber yang kurang terpercaya kebenarannya. Misalnya dari mitos-mitos, obrolan di Whatsapp group atau dari mantan yang lagi pengen banget balikan. Eh! Akibatnya kita jadi perpanjangan tangan mitos atau narasi yang salah tentang kesehatan seksual dan reproduksi.

Apalagi remaja seperti kita ini memiliki rasa ingin tahu yang lebih besar. Cenderung kepo terhadap apapun. Nah kecanggihan teknologi membuat informasi ini mudah sekali menyebar di media sosial. Seringkali semangat kita untuk menjelajahi hal baru tidak disertai dengan pertimbangan yang matang. Sehingga tindakan yang kita lakukan berisiko tinggi bagi diri sendiri dan orang lain di sekitar kita.

Remaja Merdeka

7 1 - Gemilang Sehat

“Merdeka terkait HKSR itu yaitu mendapatkan informasi komprehensif terkait seksualitas yang komprehensif.”

Pernyataan remaja dalam diskusi Instagram Live menjadi renungan kita bersama. Perjuangan memerdekakan diri dalam ranah Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi masih panjang.

Agar merdeka dari disinformasi seksualitas, kita sebagai remaja harus tahu dan paham dulu nih hak kita. Salah satunya Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR).

Nah, HKSR ini yang menjamin setiap individu untuk dapat mengambil keputusan terkait aktivitas seksual dan reproduksi mereka tanpa adanya diskriminasi, paksaan, dan kekerasan. HKSR memastikan individu untuk dapat memilih apakah ia akan melakukan aktivitas seksual atau tidak, kapan dia akan melakukan aktivitas tersebut dan dengan siapa dia akan melakukan aktivitas itu (Sexual and Reproductive Health and Rights. Diakses dari: http://www.unfoundation.org/what-we-do/campaigns-and-initiatives/universal-access-project/briefing-cards-srhr.pdf).

8 1 - Gemilang Sehat

Secara umum, HKSR mencakup hak seluruh manusia untuk:

  1. Hidup
  2. Merdeka dan aman
  3. Setara dan bebas dari segala bentuk diskriminasi
  4. Dilindungi kerahasiaan pribadi
  5. Bebas berpikir
  6. Mendapatkan informasi dan pendidikan
  7. Menikah atau tidak menikah serta membentuk dan merencanakan keluarga
  8. Memutuskan mempunyai atau tidak dan kapan waktu memiliki anak
  9. Mendapatkan pelayanan dan perlindungan kesehatan
  10. Mendapatkan manfaat dari kemajuan ilmu pengetahuan
  11. Bebas berkumpul dan berpartisipasi dalam politik
  12. Bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk

(Hak Anak dan Hak Seksual di Indonesia, www.pkbi.or.id).

 

Selain 12 HKSR tersebut, ada HKSR remaja. Hak tersebut adalah :

  1. Hak menjadi diri sendiri
  2. Hak mendapatkan informasi
  3. Hak dilindungi dan melindungi diri sendiri
  4. Hak mendapatkan pelayanan kesehatan
  5. Hak dilibatkan

 

Seluruh hak inilah yang melekat pada diri kita dan harus dilindungi dan dipenuhi oleh Negara.

 

Membaca dan memahami semua hak tersebut, jadi jelas ya bahwa merdeka dari disinformasi seksualitas adalah hak kita. Terutama menyangkut hak mendapatkan informasi dan pendidikan. Karena jika hak tersebut tidak dipenuhi, akan merembet ke permasalahan kesehatan seksual dan reproduksi lain yang membahayakan remaja. Seperti perkawinan anak, sunat perempuan, kehamilan yang tidak diinginkan, penyalahgunaan narkotika, HIV, AIDS dan IMS serta lainnya.

Maka, yuk bebaskan diri kita untuk belajar dan mencari tahu terkait hak kesehatan seksual dan reproduksi. Dari sanalah kita bangkit dan merdeka!

9 1 - Gemilang Sehat

Nah jika sobat remaja masih kebingungan atau punya banyak pertanyaan, jangan malu-malu untuk cari informasi dan konsultasi ke sobatask.id.

Penulis : Ryan A. Syakur

Editor : Resti R. Rahmawati

               Mery Dewi Sartika H

 

Glosarium

Disinformasi : kabar bohong yang benar benar bohong, mengada-ada, menciptakan sesuatu yang benar-benar tidak ada sama sekali, sepenuhnya direkayasa, tanpa bukti, hanya karangan.

Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi : Terjemahan dari istilah dalam Bahasa Inggris, Sexual and Reproductive Health and Rights (SRHR). Istilah ini pertama kali muncul dari peran penting Konferensi Internasional untuk Kependudukan dan Pembangunan (International Conference on Population and Development) tahun 1994 di Kairo, Mesir yang menghasilkan Program Aksi dan Konferensi Dunia tentang Perempuan ke-4 tahun 1995 di Beijing, China. HKSR jadi hal yang penting untuk memastikan martabat dan hak asasi manusia menjadi inti pembangunan, termasuk juga hak yang terkait dengan keputusan individu untuk berkeluarga.

Kesehatan Reproduksi Remaja : Suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat di sini tidak semata-mata berarti bebas penyakit namun juga sehat secara menyeluruh termasuk mental serta sosial kultural.

Seksualitas : Aspek kehidupan yang menyeluruh mencakuap seks, gender, orientasi seks, erotisme, kesenangan, keintiman dan reproduksi. Seksualitas dipengaruhi oleh faktor biologis, sosial, psikologis, ekonomi, politik, sejarah, agama dan spiritual.

 

Ingin Mendapatkan Kabar Terbaru dari Kami?

Berlangganan Nawala Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Logo Yayasan Gemilang Sehat Indonesia - Full White

Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) merupakan lembaga non-profit atau NGO yang bekerja di Indonesia sejak 1997 untuk isu Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), serta pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Kami percaya bahwa seksualitas dan kesehatan reproduksi manusia harus dilihat secara positif tanpa menghakimi dan bebas dari kekerasan.

Keranjang
  • Tidak ada produk di keranjang.