Bagikan Artikel ini

SIARAN PERS

Rutgers Indonesia dan PKBI Lampung Luncurkan Hasil Penelitian Kesehatan Reproduksi Para Remaja

Denpasar, 28 Agustus 2023 – Berdasarkan data, tingkat kehamilan remaja dan penyakit menular seksual di Indonesia masih menjadi perhatian serius. Pengetahuan terbatas tentang kesehatan reproduksi, norma budaya yang menghambat pembicaraan terbuka, serta akses yang terbatas terhadap sumber informasi yang terpercaya, semuanya merupakan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap masalah ini.

Sebagai salah satu upaya untuk mengetahui pengalaman tumbuh kembang remaja usia 12-24 tahun terutama terkait kesehatan seksual dan reproduksi remaja dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengalaman ini secara positif maupun negatif, serta untuk mengetahui dampak dari pendidikan seksualitas komprehensif yang difasilitasi oleh Rutgers Indonesia, yaitu SETARA (Semangat Dunia Remaja), Rutgers Indonesia bersama Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dan dengan dukungan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, melakukan sebuah penelitian Studi Global pada Remaja Awal (Global Early Adolescent Study atau GEAS) di 3 (tiga) kota yaitu Lampung, Semarang dan Denpasar sejak tahun 2019.

Dengan telah rampungnya seluruh proses penelitian ini, Rutgers Indonesia bersama PKBI Daerah Bali mengadakan acara Diseminasi GEAS di Denpasar bertempat di HARRIS Hotel & Conventions Denpasar, Bali pada tanggal 28 Agustus 2023. Acara diseminasi juga telah dilakukan di 3 Kota lainnya yaitu di Lampung dan Semarang.

Acara dibuka oleh Dyah Pradnya Paramitha Duarsa, Ketua Pengurus PKBI Daerah Bali. Turut hadir pada acara ini Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar, Kepala UPTD PPA Kota Denpasar, Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak (KPPAD) Provinsi Bali, Kementerian Agama Kota Denpasar, Kaukus Perempuan Parlemen DPRD Kota Denpasar. Pada sambutan pembukaannya, Dyah menyampaikan apresiasinya atas diselenggarakannya acara ini, “Saya merasa tersentuh dan bangga atas diselenggarakan penelitian yang melibatkan para remaja, karena para remaja saat ini merupakan insan yang cerdas yang mampu menghadapi masalah-masalah yang terjadi di seputar mereka.”

“Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita wajib menyampaikan nilai-nilai yang luhur serta turut terlibat untuk memfasilitasi suara para remaja agar bisa menggali potensi untuk masa depan yang lebih baik” sambung Dyah.

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, A.A Wiratama, menyampaikan pada sambutannya: “Melalui hasil penelitian yang disampaikan, bisa menjadi acuan bagi kami dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi kepada para siswa di area Denpasar, khususnya siswa SMP. Kedepannya, kami tidak hanya memberikan pendidikan Kespro ke siswa SMP, tetapi akan kami berikan kepada siswa yang lebih muda yaitu TK dan SD”.

“Pendidikan kespro sangat penting untuk diberikan kepada para siswa, sehingga harapannya dapat diimplementasikan di sekolah-sekolah melalui UKS, serta para orang tua tidak lagi menganggap tabu dan melarang anaknya untuk menerima informasi terkait Kesehatan reproduksi” sambung A.A Wiratama.

Penelitian GEAS bertujuan untuk memahami bagaimana sosialisasi gender dan proses sosial lain mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan remaja awal, untuk melihat dampak dari Pendidikan kesehatan seksualitas komprehensif SETARA serta untuk memberikan informasi kepada pembuat kebijakan, orang tua, guru, pembuat program, peneliti dan remaja sendiri dalam perencanaan dan pelaksanaan program dan layanan remaja.

Hasil GEAS menyajikan temuan dari evaluasi implementasi SETARA, sebuah intervensi selama 2 tahun tentang kesehatan reproduksi dan perkembangan seksualitas untuk remaja usia 12-14 tahun di sekolah menengah pertama. GEAS dilakukan di 3 lokasi berbeda di Indonesia: Bandar Lampung (Sumatera), Semarang (Jawa Tengah), dan Denpasar (Bali) dari tahun 2018 hingga 2022. “GEAS tidak hanya menjadi proyek penelitian yang inovatif, tetapi juga memiliki implikasi langsung pada upaya meningkatkan kualitas pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual di lingkungan pendidikan. Riset longitudinal ini memungkinkan kita untuk memahami bagaimana modul pembelajaran pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual berbasis hak bernama SETARA secara positif mempengaruhi kehidupan para remaja, serta memberdayakan mereka untuk membuat keputusan berdasarkan informasi terkait kesehatan reproduksi dan seksual mereka.” ungkap Restu Pratiwi, Country Representative Rutgers Indonesia, yang disampaikan oleh Hastin Atas Asih, Program Manager Right Here Right Now (RHRN2) melalui pidato sambutannya.

Masih sedikitnya penelitian yang menyelidiki bagaimana faktor-faktor sosial termasuk gender mempengaruhi kesejahteraan remaja sementara data menunjukkan 1 dari 4 (25%) penduduk Indonesia adalah remaja usia 10-24 tahun dan 9% berusia 10-14 tahun, dimana merupakan masa kritis perkembangan manusia dalam menentukan kesehatan dan kesejahteraan jangka pendek dan panjang merupakan latar belakang dilakukannya penelitian ini.

Beberapa temuan penting GEAS menunjukkan potensi program Pendidikan Seksualitas Komprehensif (Comprehensive Sexual Education – CSE) dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan terkait seksualitas yang sehat pada masa remaja awal. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan pendidikan seksualitas komprehensif berbasis hak dapat berkontribusi secara signifikan dalam mendukung perkembangan remaja yang sehat pada kelompok usia yang lebih muda. Peran guru dalam mengeliminasi tabu juga dinilai sangat penting dalam pembentukan keterampilan interpersonal remaja.

Rekomendasi yang dihasilkan GEAS antara lain mendorong adanya dukungan kebijakan dan kemitraan strategis dengan pemerintah, baik di tingkat nasional maupun daerah, terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk memasukkan materi pendidikan seksualitas komprehensif ke dalam kurikulum wajib di sekolah. Hasil GEAS ini diharapkan dapat menjadi referensi penting bagi para pemangku kepentingan dan pihak terkait dalam menentukan langkah dan kebijakan yang tepat sasaran sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas remaja berbasis hak di Indonesia.

GEAS merupakan perwujudan dari salah satu empat pilar Rutgers Indonesia yakni penelitian. GEAS adalah tiga rangkaian penelitian yang saling terkait dan merupakan program Explore4Action atau E4A. Di Indonesia, GEAS dilaksanakan oleh Rutgers Indonesia bekerjasama dengan Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health dan World Health Organization dan dengan dukungan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PKBI (Jawa Tengah, Lampung dan Denpasar).



Tentang Rutgers Indonesia: Rutgers Indonesia adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk mempromosikan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) dan pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Dengan fokus pada pendidikan, advokasi, dan pelibatan masyarakat, Rutgers Indonesia berupaya untuk menciptakan masyarakat yang menghormati dan menjunjung tinggi hak-hak semua individu.


Tentang Program Explore4Action (E4A): Sebuah program penelitian 4 tahun untuk mengetahui pengalaman tumbuh kembang remaja usia 12-24 tahun terutama terkait kesehatan reproduksi dan seksualitas,, serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengalaman ini secara positif maupun negatif. Program ini juga menggali dampak dari pendidikan seksualitas komprehensif yang difasilitasi oleh Rutgers Indonesia, yaitu SETARA (Semangat Dunia Remaja) bagi mereka. Data dikumpulkan di 3 lokasi di seluruh Indonesia: Semarang, Bandar Lampung dan Denpasar.


Tentang Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI): Keprihatinan terhadap berbagai masalah kependudukan di era tahun 1950an, khususnya besarnya jumlah penduduk, tingkat pertambahan penduduk yang tinggi, dan penyebaran penduduk yang tidak merata, mendorong beberapa tokoh masyarakat dan ahli kesehatan untuk merintis gerakan keluarga berencana di Indonesia. Tahun 1957 dalam pertemuan di Kantor Ikatan Dokter Indonesia, secara resmi terbentuk Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, selain melibatkan praktisi medis, juga mengikutsertakan aktivis sosial. PKBI Bali memiliki visi terwujudnya keluarga dan masyarakat Indonesia yang bertanggung jawab dan inklusif.



Untuk pertanyaan media, silakan menghubungi:

Indira Susatio

Manajer Komunikasi dan Kampanye

Rutgers Indonesia

Hp: 081281813033 | Email: indira@www.gemilangsehat.org

PKBI Daerah Bali

Ni Made Tariani

Kelembagaan dan Kemediaan PKBI Daerah

Bali

Hp: 0878 5069 3079

Logo Yayasan Gemilang Sehat Indonesia - Full White

Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) merupakan lembaga non-profit atau NGO yang bekerja di Indonesia sejak 1997 untuk isu Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), serta pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Kami percaya bahwa seksualitas dan kesehatan reproduksi manusia harus dilihat secara positif tanpa menghakimi dan bebas dari kekerasan.

Keranjang
  • Tidak ada produk di keranjang.