Bagikan Artikel ini

SIARAN PERS

Rutgers Indonesia Gelar Pameran Lukisan dan Puisi Para Penyintas Kekerasan Peringati 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan

Jakarta, 15 Desember 2023 – Rutgers Indonesia, bekerjasama dengan LBH APIK Jakarta, memperingati 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan dengan menggelar diskusi serta pameran lukisan dan puisi yang mengangkat tema ’16 Hari, Satu Pesan: Kenali Hukumnya, Lindungi Korban’ bertempat di 2madison Art Gallery, Jakarta, 15 – 17 Desember 2023.

Sebanyak 18 lukisan hasil karya orang muda dan mahasiswa yang dihadirkan dari Denpasar, Solo, Yogyakarta, Medan, Bandung dan DKI Jakarta yang bertajuk ‘Perempuan dalam Lukisan’ yang mengekspresikan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dipamerkan pada acara ini. Selain itu, dipamerkan juga puisi hasil karya 12 orang penyintas kekerasan perempuan yang mengekspresikan perjalanan perjuangan mereka dalam penyembuhan dan pemulihan.

Selain itu digelar Workshop pembuatan Kolase yang difasilitasi Ika Vantiani, seorang seniman, kurator dan pengrajin, yang aktif dalam gerakan anti kekerasan terhadap perempuan. Secara khusus, Ika membimbing para pesertanya untuk mengekspresikan diri tentang perasaan keamanan perempuan di ruang publik melalui seni kolase. Workshop ini diikuti oleh 10 peserta yang sangat antusias dan bersemangat.

Acara diskusi digelar dengan topik ‘Seni sebagai Katalisator Perubahan’ yang membahas mengenai bagaimana seni, melalui berbagai mediumnya, dapat menjadi kekuatan yang menggerakkan perubahan sosial, membangkitkan kesadaran, dan merayakan kekuatan perempuan dalam menghadapi tantangan, terutama untuk bergerak bersama dalam kampanye pencegahan kekerasan terhadap perempuan.

Penyelenggarakan acara ini bertujuan untuk menyuarakan kampanye penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya bagi orang muda, akan pentingnya pencegahan kekerasan berbasis gender dan seksual. Selain itu, diharapkan acara ini dapat meningkatkan peran dan partisipasi orang muda dalam mengadvokasi pencegahan kekerasan berbasis gender dan seksual di sekitarnya melalui seni.

Dalam pidato pembukaannya, Restu Pratiwi, perwakilan Rutgers Indonesia menyampaikan: “Data menunjukkan bahwa ruang umum belum sepenuhnya aman bagi perempuan. Di ranah publik, pelecehan seksual dan perkosaan adalah angka yang tertinggi pertama dan kedua, diikuti dengan penganiayaan, trafficking, kekerasan seksual, dan pencabulan.”

“Kami bertekad untuk terus menjadi bagian yang berperan aktif dalam memperjuangkan hak-hak perempuan terutama dalam menyuarakan kampanye penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan kami berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan kekerasan berbasis gender dan seksual.” lanjut Restu.

Menurut data CATAHU tahun 2023 Komnas Perempuan, tercatat sebanyak 457.895 pengaduan kasus kekerasan dan sebanyak 339.782 dari total pengaduan tersebut adalah kekerasan berbasis gender (KBG). Kekerasan di ranah personal masih mendominasi pelaporan kasus KBG, yaitu 99% atau 336.804 kasus, sementara untuk kasus di ranah publik, tercatat total 2.978 kasus. Sementara Komnas Perempuan mencatat bahwa dari 13.428 kasus, tercatat 15.466 bentuk kekerasan. Terbanyak adalah kekerasan fisik, yaitu ditemukan dalam 6,784 kasus atau hampir 44%. Sementara kasus kekerasan seksual sebanyak 2.228 kasus dari 5.831 kasus berdasarkan bentuk kekerasan, atau 38%.

Untuk data kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) tercatat sebanyak 1697 kasus kekerasan berbasis gender, 869 di antaranya terjadi di ranah publik. Sebanyak 383 pelaku adalah teman media sosial dari korban, dan 304 pelaku tidak dikenal. Di ranah personal sejumlah 821 kasus KSBG, dan didominasi oleh kekerasan seksual berbasis elektronik (SBE) dimana terbanyak dilakukan oleh mantan pacar sebanyak 549 kasus dan pacar 230 kasus.

Rutgers Indonesia Gelar Pameran Lukisan dan Puisi Para Penyintas Kekerasan Peringati 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan 7 - Gemilang Sehat

Acara ini diselenggarakan Rutgers Indonesia dengan dukungan program Right Here Right Now (RHRN2), Power to Youth (PtY), dan Generation Gender (Gen-G). Ketiga program ini telah diimplementasikan selama tiga tahun di Indonesia dengan fokus kerja pada memperkuat organisasi masyarakat sipil untuk memberdayakan dan meningkatkan suara dari remaja perempuan dan perempuan muda (RPPM), termasuk untuk memberikan kontribusi kepada lebih banyak remaja perempuan dan perempuan muda dari komunitas yang kurang terlayani yang secara bermakna dilibatkan dalam pengambilan keputusan mengenai praktik berbahaya, KBGS, dan kehamilan yang tidak diinginkan, untuk berkontribusi pada terpenuhinya hak Kesehatan Seksual Reproduksi Remaja (HKSR) bagi anak muda dengan ragam latar belakang dan identitas, serta untuk menciptakan masyarakat yang adil gender dan bebas dari kekerasan dan ditujukan bagi kaum muda melalui penjangkauan, lobi dan advokasi.

Rutgers Indonesia Gelar Pameran Lukisan dan Puisi Para Penyintas Kekerasan Peringati 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan - Rutgers Indonesia

Acara yang diselenggarakan selama tiga hari ini melibatkan sekurangnya 350 orang peserta yang merupakan perwakilan dari Kementerian/Lembaga Negara terkait, Lembaga Nirlaba Internasional, Organisasi Masyarakat Sipil, Akademisi, Guru dan Siswa penerima manfaat program, dengan tujuan untuk melakukan dialog terbuka atas capaian dan tantangan pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksual (PKRS), pencegahan perkawinan anak, dan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Selain itu, kegiatan ini juga mempertemukan orang muda, pemangku kepentingan, dan penyelenggara layanan baik dari pemerintah maupun komunitas untuk saling berbagi pengalaman dan membangun kolaborasi baru.



Tentang LBH APIK Jakarta: adalah lembaga nirlaba yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan demokratis, serta menciptakan kondisi yang setara antara perempuan dan laki-laki dalam segala aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial maupun budaya.


Tentang Rutgers Indonesia: Rutgers Indonesia adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk mempromosikan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) dan pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Dengan fokus pada pendidikan, advokasi, dan pelibatan masyarakat, Rutgers Indonesia berupaya untuk menciptakan masyarakat yang menghormati dan menjunjung tinggi hak-hak semua individu.



Untuk pertanyaan media, silakan menghubungi:

Indira Susatio

Manajer Komunikasi dan Kampanye

Rutgers Indonesia

Hp: 081281813033 | Email: indira@www.gemilangsehat.org

Logo Yayasan Gemilang Sehat Indonesia - Full White

Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) merupakan lembaga non-profit atau NGO yang bekerja di Indonesia sejak 1997 untuk isu Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), serta pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Kami percaya bahwa seksualitas dan kesehatan reproduksi manusia harus dilihat secara positif tanpa menghakimi dan bebas dari kekerasan.

Keranjang
  • Tidak ada produk di keranjang.