Bagikan Artikel ini
SobatASK - Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Kamu Gak Sendirian!

6 Pertanyaan soal Pap Smear

Sebelumnya, kami sudah menulis beberapa fakta tentang kanker serviks, jenis kanker yang baru-baru ini menjadi penyebab meninggalnya artis Julia Perez. Salah satu hal yang kami tekankan banget dari artikel tersebut adalah kanker serviks sebenarnya bisa ditangani jika dideteksi sejak dini. Malah, kanker serviks termasuk kanker yang cukup mudah ditangani.

Salah satu bentuk deteksi dini kanker serviks yang wajib banget dilakukan oleh semua perempuan dewasa adalah pap smear. Tapi, apa itu pap smear? Siapa saja yang perlu melakukannya?

Kami menjawab beberapa pertanyaan kunci tentang pap smear.

1294077463017 8616970 - Gemilang Sehat

“Apa saja yang harus dilakukan sebelum tes?”

Beritahu dokter jika kamu sedang menstruasi karena hal itu bisa membuat hasil tes jadi kurang akurat. Jangan berhubungan seks, membersihkan bagian dalam vagina dengan cairan atau douching, atau memakai produk perawatan dan kecantikan di vagina. Semua itu bisa bikin hasil tes kamu jadi enggak akurat.

Khusus perempuan yang sedang hamil, sangat disarankan untuk melakukan pap smear ketika usia kehamilanmu masih di bawah 24 minggu. Setelah itu, pap smear masih bisa dilakukan, tapi tidak disarankan karena akan terasa sangat sakit.

Khusus buat perempuan yang baru melahirkan, sebaiknya kamu meninggu 12 minggu setelah kelahiran untuk melakukan pap smear, supaya hasil tes kamu lebih akurat.

Satu lagi: pap smear lebih mudah dan lebih cepat dilakukan jika tubuhmu tidak kaku dan badanmu rileks. Jadi cobalah untuk santai, jangan overthinking, dan tarik nafas dalam-dalam.

Ini prosedur medis biasa, seperti cek tekanan darah atau dicek pakai stetoskop. Jangan panik dan jangan pusing. Kamu sedang melakukan hal yang tepat untuk kesehatanmu.

 

“Apa yang terjadi saat melakukan pap smear?”

Kamu akan diminta berbaring di ruang dokter dan pengaman akan dipasangkan di kakimu. Dokter akan memasukkan sebuah peralatan kecil bernama speculus ke dalam vaginamu. Alat ini akan melebarkan dinding vagina sehingga ia bisa melihat leher rahim atau serviksmu.

Kemudian dokter akan mengambil sedikit sel dari serviksmu. Ada beberapa cara bagi dokter untuk mengambil sampel: bisa dengan peralatan bernama spatula dan juga cytobrush. Kebanyakan perempuan akan merasa sedikit kaku dan tidak nyaman ketika sampel sel diambil.

Tenang, prosedur ini biasanya hanya memakan waktu 10-20 menit, kok.

 

“Apa yang terjadi setelah tes?”

Terkadang kamu akan merasa sedikit kram atau tidak nyaman setelah pap smear. Beberapa perempuan bahkan bisa mengalami pendarahan sangat ringan dari vagina setelah pap smear. Semua ini wajar dan akan reda dengan sendirinya. Kalau sehari setelah pap smear perasaan tidak nyaman dan/atau pendarahan dari vagina kamu belum selesai, langsung hubungi doktermu.

Sampel dari sel leher rahimmu akan dikirim ke laboratorium dan diuji. Kamu bisa mendapat hasil tes negatif atau positif.

 

“Bagaimana jika hasil tes aku negatif?”

Selamat, sel serviks kamu normal. Kalau hasil tes kamu normal, tandanya tidak ada sel di serviksmu yang berpotensi menjadi kanker atau terkena dampak HPV. Tapi, patut dicatat, ini bukan berarti kamu akan selamanya bebas dari risiko kanker serviks. Kalau kamu tidak melakukan hubungan seks yang aman alias menggunakan kondom, kamu tetap berisiko terkena kanker.

Jika hasil tes kamu negatif, harusnya kamu tidak perlu tes pap smear lagi selama tiga tahun ke depan.

 

“Bagaimana jika hasil tes aku positif?”

Hasil tes positif bukan berarti kamu otomatis kena kanker serviks. Kalau hasil pap smear kamu positif, artinya ada sel di serviks kamu yang enggak wajar dan beberapa berpotensi jadi kanker.

Bisa jadi, sel tidak wajar ini disebabkan oleh penyakit lain atau peradangan, atau karena perubahan-perubahan kecil di sel yang disebut dysplasia. Oleh karena itu, dokter enggak akan langsung panik dan bilang kamu kena kanker hanya karena hasil tes pap smear kamu positif.

Biasanya dokter akan memintamu melakukan pap smear beberapa bulan dari saat itu, untuk melihat apakah ada perkembangan dari sel di serviksmu. Kalau sel kamu tidak wajar karena penyebab selain kanker, harusnya setelah beberapa bulan hasil tesnya berbeda. Tapi, kalau dites lagi dan sel kamu tetap tidak wajar, dokter mungkin akan memintamu untuk melakukan tes lain demi memastikan bahwa kamu memang terkena kanker serviks.

Vonis terkena kanker serviks itu enggak jatuh dengan mudah. Jadi, jangan panik.

 

“Siapa saja yang harus tes pap smear?”

Pada dasarnya, semua perempuan yang berusia di atas 21 tahun sebaiknya melakukan pap smear secara rutin. Meski kamu belum pernah berhubungan seks, kamu tetap perlu pap smear. Salah satu penyebab utama kanker serviks adalah virus HPV. Memang sih, penyebab utama virus tersebut menyebar adalah karena hubungan seks tanpa kondom, tapi HPV bisa menyebar lewat cara-cara lain. Jadi, meski risikonya kecil, ada kemungkinan seseorang yang belum pernah berhubungan seks terkena kanker serviks.

Bagi siapa saja yang berusia 21 tahun ke atas dan aktif secara seksual, sebaiknya kamu melakukan pap smear tiga tahun sekali. Kecuali jika daya tahan tubuh kamu lebih lemah karena kamu Orang dengan HIV & AIDS (ODHA) atau kamu pernah mengalami kemoterapi alias terapi kanker sebelumnya, atau karena kamu pernah jadi penerima donor organ tubuh. Untuk tiga pengecualian ini, mereka biasanya diminta melakukan tes pap smear lebih sering karena mereka lebih berisiko terkena kanker serviks.

 

Semoga membantu ya! Ingat, kanker serviks adalah kanker yang sangat bisa dicegah dan ditangani. Kiatnya cuma tiga: setia pada pasangan dan pakai kondom saat berhubungan seks, lakukan imunisasi HPV, dan pap smear secara rutin.

Kalau kamu perlu cari tempat untuk pap smear yang enggak ribet, enggak mahal, dan ramah remaja, mampir saja ke Direktori Layanan kami dan cari tahu. ☺

 

 

Sumber:
healthline.com/health/pap-smear#pap-smear-by-age2
webmd.com/women/guide/pap-smear#1
youbeauty.com

Ingin Mendapatkan Kabar Terbaru dari Kami?

Berlangganan Nawala Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Logo Yayasan Gemilang Sehat Indonesia - Full White

Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) merupakan lembaga non-profit atau NGO yang bekerja di Indonesia sejak 1997 untuk isu Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), serta pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Kami percaya bahwa seksualitas dan kesehatan reproduksi manusia harus dilihat secara positif tanpa menghakimi dan bebas dari kekerasan.

Keranjang
  • Tidak ada produk di keranjang.