Mungkin, kamu sudah pernah mendengar tentang bipolar disorder. Kondisi kejiwaan ini lebih umum dari yang kamu kira, namun masih banyak disalahpahami oleh masyarakat. Jadi, apa itu bipolar disorder?
1. Perubahan suasana hati yang ekstrim.
Bipolar Disorder adalah salah satu jenis gangguan kejiwaan di mana seseorang merasakan perubahan suasana hati (mood swing) yang sangat ekstrim. Kadang, orang dengan bipolar disorder (ODB) merasakan suasana hati yang naik (mania), turun drastis (depresi), atau gabungan antara keduanya.
Ketika seorang ODB sedang manic/mania, ia akan merasakan gejala seperti perasaan gembira berlebihan, penuh energi, gegabah dalam membuat rencana, dan dorongan seks yang berlebih. Sebaliknya, seorang ODB yang sedang depresi merasa kehilangan semangat hidup, tidak bahagia, menghindari interaksi dengan orang lain, dan ingin bunuh diri. Dalam kedua kondisi tersebut (terutama ketika manic), ODB sangat berisiko mengambil keputusan yang sembarangan karena mereka kesulitan mengendalikan diri. Namun, akan ada fase di mana mereka takkan menunjukkan gejala apa-apa.
Fase perubahan suasana hati ini bisa berlangsung selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Ada kalanya juga seorang ODB tidak mengalami fase apapun selama bertahun-tahun. Semuanya tergantung dari penanganan yang dia terima dan faktor lingkungan.
2. Bipolar bisa terjadi pada anak-anak.
Bipolar Disorder bisa terjadi pada anak sejak berusia 6 tahun, namun lebih sulit didiagnosis karena gejalanya sedikit berbeda dengan ODB dewasa. Gejala bipolar disorder di anak-anak sangat mirip dengan kondisi lain seperti ADHD atau traumatic stress disorder, sehingga kadang sulit dibedakan. Perlu dicatat: meski bipolar disorder itu menurun, anak dari ODB belum tentu mengalami bipolar disorder.
3. Bipolar disorder adalah kondisi sungguhan.
Semua orang pasti pernah tiba-tiba sedih, atau girang tanpa sebab. Perubahan suasana hati itu wajar, dan terjadi pada semua orang. Bedanya, bagi ODB perubahan suasana hati ini terjadi secara ekstrim. ODB tidak sekadar senang, dia manic. ODB tidak sekadar sedih dan galau, dia betul-betul depresi. Namun, perlu dicatat bahwa perubahan suasana hati yang ekstrim belum tentu adalah pertanda bipolar disorder. Kondisi lain seperti ADHD juga menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrim.
Penting banget untuk menyadari bahwa bipolar disorder adalah kondisi medis yang harus ditangani serius, sama seperti Diabetes. Seorang ODB tidak bisa ‘sembuh’ hanya dengan dimotivasi atau disuruh banyak berdoa. ODB bukan tukang galau atau anak muda labil, dia betul-betul punya kondisi kejiwaan yang membuatnya tak mampu mengendalikan suasana hatinya.
4. Bipolar bisa ditangani.
Kabar baiknya, dengan terapi, kebiasaan hidup, dan obat-obatan yang tepat, bipolar disorder sangat mudah ditangani. Ada banyak sekali hal yang bisa dilakukan ODB untuk mengendalikan kondisinya. Makan dan tidur secara teratur, kurangi stres, banyak-banyak mengobrol dengan dokter dan terapis, pahami tanda-tanda awal perubahan suasana hati yang ekstrim, bergabung dengan kelompok dukungan yang bisa jadi teman ngobrol, dan minum obatmu secara teratur.
Kedengarannya repot? Well, menjaga agar tingkat kolesterol kamu tidak berlebihan atau mengurangi berat badan juga butuh perubahan kebiasaan hidup, terapi, dan dukungan penuh dari orang-orang di sekitar. Selama ODB dan orang-orang di sekitarnya mampu saling mendukung dan saling mengerti, bipolar disorder dapat ditangani dengan baik.
5. Berbeda dengan depresi.
Omong-omong, bipolar disorder berbeda dengan depresi. Meski bipolar disorder punya banyak gejala yang mirip dengan depresi, ada satu elemen dari bipolar disorder yang tidak ada di depresi: perubahan suasana hati. Kondisi di mana ODB gembira secara berlebihan, manic atau mania, tidak ada di seseorang yang mengalami depresi. Karena itulah, ada istilah lain untuk bipolar disorder yang cukup sering digunakan, yaitu manic-depressive disorder.
6. Bipolar disorder bisa membuat ODB mengambil keputusan yang tidak sehat.
Alkohol dan obat-obatan terlarang bukanlah penyebab bipolar disorder. Namun, faktanya, ODB lebih berisiko menyalahgunakan alkohol dan obat-obatan. ODB kadang menggunakan alkohol dan obat-obatan secara berlebihan untuk mengendalikan perubahan suasana hatinya, atau sebagai pelarian dari masalahnya. Karena itulah, peran orang-orang terdekat sangat penting untuk memastikan bahwa ODB punya teman ngobrol yang baik, dan tidak melampiaskan masalahnya ke alkohol dan obat-obatan terlarang.
7. ODB perlu berobat, meski dia tidak menunjukkan gejala.
Bipolar disorder tidak bisa “sembuh” atau hilang sama sekali, seperti penyakit flu atau pilek. Meski ODB tidak menunjukkan gejala apapun selama bertahun-tahun, masih ada risiko bahwa perubahan suasana hati yang ekstrim dapat terjadi. Karena itu, ODB harus terus menjalani terapi rutin dengan psikiater, dan meminum obat yang dapat menstabilkan suasana hati mereka. Kalaupun ODB ingin lepas dari obat-obatan atau mengganti jenis obat, ODB harus berkonsultasi dulu dengan dokternya.
Apa pun yang terjadi, jangan khawatir karena #KamuTidakSendirian. Banyak klinik yang dapat menyediakan layanan konselor, termasuk bagi ODB atau teman-teman yang memiliki keluarga atau pasangan yang ODB. Temui mereka di Direktori Layanan kami. ☺
Sumber:
heretohelp.bc.ca/factsheet/bipolar-disorder-myths-and-facts
everydayhealth.com/bipolar-disorder-pictures/bipolar-disorder-facts-and-myths-0119.aspx#01
Sumber foto:
assets.alot.com