Pelecehan seksual bisa terjadi pada siapa saja. Termasuk di lingkungan terdekat, seperti teman baik atau sahabat, misalnya.
Jika ada temanmu yang mengalami pelecehan seksual, dan memilih kamu untuk menjadi tempatnya bercerita, hal pertama yang mesti kamu lakukan adalah tetap tenang. Setelah itu, baru kamu bisa membantu menenangkan temanmu yang menjadi korban pelecehan seksual secara psikis maupun emosional.
Menanggapi cerita terkait pelecehan seksual itu enggak bisa sembarangan. Komentar yang kurang tepat bisa memperburuk perasaan korban. Coba ikuti langkah-langkah berikut ini.
- Pastikan temanmu dalam situasi yang aman
Pastikan temanmu enggak dalam bahaya langsung, terutama jika mereka datang padamu untuk meminta bantuan segera setelah tindak pelecehan. Tanyakan, “Apakah kamu baik-baik saja?”, atau, ” Apakah kamu aman?”.
Jika bisa dipastikan kalau situasinya aman, kamu bisa lanjut ke tahap berikutnya.
- Jadilah pendengar yang aktif, ungkapkan kepedulian dan perhatianmu
Dengarkan ceritanya dengan serius, fokus, dan utuh tanpa membantah, memotong ceritanya, apalagi menyalahkan atau menghakiminya. Jadi, berempatilah.
Apresiasi kepercayaannya padamu untuk mendengar ceritanya. Sampaikan beberapa hal penting yang perlu didengar oleh korban pelecehan seksual, seperti: aku percaya kamu, kejadian ini bukan salahmu, kamu enggak sendiri, dan aku siap membantu.
- Arahkan temanmu untuk mendapatkan dukungan dari tenaga profesional
Enggak masalah untuk mengakui bahwa kamu enggak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Alih-alih menyarankan untuk lapor polisi, coba beri arahan pada temanmu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau konselor yang khusus menangani kasus pelecehan seksual. Dukungan secara fisik maupun mental dari tenaga profesional juga penting untuk menghindari hal-hal buruk terjadi.
- Beri temanmu ruang untuk mempertimbangkan dan memutuskan langkah selanjutnya
Jangan paksa temanmu untuk membuat keputusan yang terburu-buru atau yang menurutmu baik. Berikan keleluasaan padanya untuk memikirkan dan memutuskan. Menawarkan opsi akan lebih menyamankan, misalnya, “Kamu mau aku antar ke rumah sakit atau pulang ke rumah dan bertemu dengan orang tuamu?”.
Yang terpenting adalah memastikan temanmu membuat keputusan tentang apa yang akan dilakukan selanjutnya. Sampaikan bahwa kamu siap membantunya kapanpun.
- Jaga diri dan kenali keterbatasanmu
Mendengar seseorang yang kamu kenal baik mengalami pelecehan seksual mungkin menjadi kesulitan tersendiri buatmu. Bisa saja kamu merasa kesal, sedih, marah, atau kewalahan. Namun bingung bagaimana cara meluapkan atau mengontrol situasinya. Enggak apa-apa, ini bukan salahmu dan di luar kendalimu.
Temukan cara yang sehat untuk mengatasi perasaanmu. Mengkonsultasikannya dengan konselor akan membantumu memahami perasaan dan reaksi diri terhadap apa yang kamu ketahui. Cara ini juga memungkinkanmu untuk membantu temanmu yang jadi korban pelecehan seksual dengan lebih efektif dan terarah.
Ingatlah bahwa pemulihan setiap orang dari tindak pelecehan seksual berbeda-beda. Tanyakan pada temanmu, apa yang mereka butuhkan dan yang bisa kamu bantu lakukan. Pastikan untuk menghormati keputusan mereka, ya. Jangan lupa untuk mengontrol emosimu juga.
Sumber:
https://www.gov.nl.ca/vpi/tips-and-tools/tips-to-help-a-friend-who-has-been-sexually-assaulted/
https://au.reachout.com/articles/6-tips-for-supporting-a-friend-whos-been-sexually-assaulted