Jika kamu pernah mempelajari materi pubertas, pasti kamu sudah nggak asing lagi dengan istilah mimpi basah. Mimpi basah, atau yang dalam istilah medis disebut sebagai “nocturnal emission“, adalah ejakulasi yang terjadi pada saat seseorang tidur meski tanpa rangsangan seksual. Mimpi basah umum terjadi sebagai tanda remaja laki-laki memasuki masa pubertas.
Tahukah kamu jika ada sejumlah mitos yang mengelilingi mimpi basah?
Yuk, kita simak mitos dan penjelasan faktanya!
Salah satu mitos yang beredar di kalangan remaja adalah mimpi basah hanya dialami oleh anak nakal atau mereka yang pernah terlibat dalam aktivitas seksual. Faktanya, mimpi basah terjadi secara alamiah sebagai tanda seseorang memasuki masa pubertas. Artinya, hormon testosteron sudah diproduksi oleh tubuh dan siap menghasilkan sel sperma.
Pernyataan bahwa mimpi basah dapat mengurangi jumlah sperma seseorang adalah mitos. Faktanya, mimpi basah adalah cara tubuh mengeluarkan sperma yang sudah lama dan menggantinya dengan sel yang baru.
Ada mitos yang menyatakan bahwa mimpi basah terjadi secara teratur sama seperti menstruasi. Faktanya, tidak ada jadwal yang pasti kapan mimpi basah terjadi. Ada remaja mungkin mengalaminya lebih sering daripada yang lain. Jadi, frekuensinya berbeda-beda antara individu.
Mitos selanjutnya adalah anggapan bahwa mimpi basah dapat menyebabkan ukuran penis mengecil. Ini adalah mitos yang tidak berdasar sama sekali. Ukuran penis tidak berhubungan dengan mimpi basah atau aktivitas seksual lainnya. Ukuran penis ditentukan oleh faktor genetik dan tidak akan berubah karena mimpi basah.
Nah, itu dia mitos- mitos tentang mimpi basah. Jadi, mimpi basah adalah sesuatu yang alami dan merupakan bagian normal dari perkembangan fisik dan seksual. Jadi, jangan biarkan mitos-mitos ini membuat kamu merasa malu atau khawatir tentang pengalaman ini, yah! Mimpi basah merupakan pertanda bahwa fungsi seksual seseorang dalam kondisi sehat. Yang terpenting adalah tetap menjaga kebersihan organ reproduksi yah jika kamu mengalami mimpi basah.