[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”DENGAR”]
Halo, sobat! Siapa dari kalian yang hobi menonton film? Selain merupakan sarana rekreasi, film juga bisa jadi sarana belajar kita. Disadari atau tidak, masing-masing film memiliki pesan yang ingin disampaikan kepada penikmatnya. Kali ini SobatASK ingin memberikan rekomendasi film yang bisa kalian nikmati sebagai hiburan sekaligus bahan belajar. Berikut lima film tentang kesetaraan gender yang perlu kamu tonton. Cek!
Hidden Figures (2016)
“I’ve never seen a mind like the one your daughter has. You have to see what she becomes.” (Ms. Sumner)
Berlatar tahun 1960-an, Hidden Figures berangkat dari kisah nyata ini bercerita mengenai Katherine Goble, seorang wanita kulit hitam yang bekerja sebagai matematikawan di NASA. Bersama dengan dua orang temannya, Mary Jackson yang adalah seorang insinyur dan Dorothy Vaughan seorang ahli komputer, mereka adalah segelintir perempuan Afrika-Amerika pertama yang bekerja di NASA dan menjadi tim di balik suksesnya misi John Glenn, astronot Amerika yang berhasil mengorbit Bumi untuk pertama kali.
Film ini bukan hanya menceritakan mengenai perjuangan perempuan yang berusaha mendapatkan kesempatan yang setara, namun juga ketimpangan yang mereka hadapi sebagai orang kulit hitam. Mereka bukan hanya berjuang menjadi setara dengan pria yang merupakan mayoritas pekerja di NASA. Perjuangan berat bagi mereka di zaman di mana kamar kecil antara kulit putih dan kulit hitam pun masih dipisahkan.
Mulan (1998)
“Somehow I cannot hide, who I am, though I’ve tried. When will my reflection show who I am inside? When will my reflection show who I am inside?”
Film kedua yang akan SobatASK rekomendasikan adalah sebuah kartun klasik dari tahun 1998, Mulan. SobatASK yakin kalian pasti familiar dengan soundtrack-nya, “Reflection” yang dinyanyikan oleh Christina Aguilera. Meskipun terbilang jadul, film ini selalu mendapatkan tempat di hati warga dunia.
Mulan menceritakan mengenai kisah hidup seorang anak perempuan dari keluarga di dataran Tiongkok. Ia hidup pada zaman dinasti yang mewajibkan setiap laki-laki untuk mengikuti wajib militer karena sedang dilanda serangan bangsa lain. Keseruan dari film ini dimulai ketika Mulan memutuskan untuk menyamar menjadi laki-laki demi menggantikan sang ayah untuk menjalani wajib militer tersebut. Berbagai rintangan dihadapi oleh Mulan untuk membahagiakan keluarga dengan jalan yang telah ia pilih.
Perempuan Berkalung Sorban (2009)
“Jangan sebut aku perempuan sejati jika hidup hanya berdalang lelaki. Tapi bukan berarti aku tidak butuh lelaki untuk aku cintai.” (Nyai Ontosoroh)
Film besutan Hanung Bramantyo yang dirilis pada tahun 2009 ini mengisahkan tentang kehidupan Anissa, seorang perempuan yang tumbuh dan besar di lingkungan pesantren di Jawa Timur. Ia adalah anak Kyai Hanan yang merupakan pengurus pesantren. Meskipun dibesarkan di keluarga Islam konservatif yang masih percaya bahwa perempuan adalah pelayan suami dan harus bekerja di rumah, Anissa tumbuh dengan pemikiran yang berbeda. Ia adalah sosok perempuan cerdas, terbuka dan sangat peduli akan pendidikan. Film ini membawa kalian melihat bagaimana Anissa memperjuangkan apa yang ia yakini dalam hidupnya. Film ini mengajarkan kita bahwa perempuan dan laki-laki setara. Kita sama-sama manusia yang bisa mengenyam pendidikan sampai ke tingkat paling tinggi. Kita sama-sama bisa memilih pekerjaan yang kita inginkan sesuai kemampuan dan minat karena itu adalah hak bagi semua perempuan maupun laki-laki, tanpa terkecuali.
Billy Elliot (2000)
“Just because I like ballet doesn’t mean I’m a poof, you know.”
Siapa bilang menari balet identik dengan perempuan? Billy Elliot membuktikan bahwa laki-laki juga bisa menjadi penari. Film ini menceritakan mengenai kisah Billy yang ketika masih kecil dikirim ayahnya untuk belajar tinju. Namun, Billy kecil yang sadar bahwa ia tidak suka olahraga memutuskan untuk diam-diam mengikuti kelas balet. Meski akhirnya diketahui dan dilarang oleh sang ayah, ia tetap diam-diam mengikuti kelas dengan bantuan guru baletnya. Sampai pada akhirnya, Billy beranjak dewasa dan memutuskan untuk menjadi penari balet profesional. Menonton film ini, kalian akan menyaksikan bagaimana perjuangan Billy mengejar mimpinya dan mendobrak stigma buruk mengenai laki-laki yang menari. Very recommended!
Lovely Man (2011)
Film terakhir ini merupakan karya dari Teddy Soeriaatmadja pada tahun 2011. Film yang kontroversial di Indonesia ini malah banyak mendapatkan penghargaan di luar negeri. Bahkan Donny Damara yang sangat apik memerankan tokoh transgender mendapatkan penghargaan sebagai aktor terbaik di Asian Film Awards 2012. Ya, film ini berfokus pada kehidupan Ipuy, seorang transgender yang mencari penghidupan di jalanan ibukota dan anaknya, Cahaya, yang tinggal di kota kecil dan pergi mencari sang ayah ketika beranjak dewasa. Berbeda dengan sang ayah, Cahaya adalah gadis remaja yang tumbuh dengan nilai islam yang kuat. Film ini penuh dengan dinamika hubungan antara Ipuy dan Cahaya, serta bagaimana mereka saling berdamai dengan perbedaan-perbedaan yang mereka miliki. SobatASK sangat menganjurkan kalian untuk menonton film ini karena mengajarkan kita bahwa setara dapat menjelma dalam wujud pilihan hidup. Kalian boleh tidak sepaham dengan pilihan orang lain, namun kalian harus selalu saling menghargai pilihan orang lain.
Kelima film ini sangat SobatASK rekomendasikan untuk kalian tonton. Selain penuh dengan nilai perjuangan, film-film ini juga mengajarkan bahwa kalian bisa banget memperjuangkan apa yang kalian percayai dengan cara masing-masing. Film ini juga membuka mata kita kalau menjadi perempuan tidak melulu tentang bersolek dan mempercantik diri dan menjadi laki-laki bukan hanya tentang otot, pistol-pistolan dan mobil-mobilan. Kalian bisa menjadi apa saja yang diinginkan. Selamat duduk manis menonton pilihan film di atas dengan sekotak popcorn yang menemani. Enjoy!